TERNATE, OT - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah XII Maluku, Maluku Utara, mengamcam akan menutup kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Managemen (STIEM) Rutu Nusa di Ambon karena jumlah mahasiswa tidak memenuhi syarat.
Ketua L2Dikti Wilayah XII Maluku, Maluku Utara, Muhammad Bugis saat ditemui indotimur.com (24/2/2020) di sela-sela wisuda STIKP Kie Raha Ternate, mengatakan, salah satu kampus di Ambon, STIEM Rutu Nusa rencananya akan ditutup karena jumlah mahasiswa tidak memenuhi syarat.
Menurutnya, mahasiswa kampus STIEM Rutu Nusa hanya berjumlah 50 orang, "kemudian gedung perkuliahaan juga masih kontrak dari satu tempat ke tempat lain, "meski sistem kontrak gedung itu diizinkan, namun batas kontrak 10 tahun, itu dimungkinkan, tapi kampus STIEM Rutu Nusa melakukan sistem kontrak gedung perkuliahan sudah lebih dari 10 tahun," terang M Bugis aeraya menyebut, kampus itu juga belum memiliki sarana yang representatif sehingga layak ditutup.
Dia menuturkan, jika jumlah mahasiswa di kampus hanya 50 orang, maka managemen pengelolaan sangat tidak profesional sehingga jumlah mahasiswa sangat sedikit.
"Oleh karena itu, dalam sambutan saya menjelaskan, kalau jumlah mahasiswa di Perguruaan Tinggi itu cukup banyak maka cerminan indikasi sebuah Perguruan Tinggi bersangkutan cukup sehat," terangnya
Dia menambahkan, sekarang ini Kementerian menerapkan regulasi sangat ketat, karena semua Perguruan Tinggi dipantau langsung oleh Kementerian, "jika ada kampus yang bermasalah maka saya rekomendasikan untuk pemberhentian kampus tersebut," tambahnya.
Selain kampus, lanjut dia, Kementerian juga akan mencabut Program Studi (Prodi) yang tidak memenuhi syarat, "contohnya Prodi Bahasa Inggris jumlah mahasiswa sangat sedikit tidak seperti yang ditetapkan oleh pemerintah, otomatis Kementerian langsung mencabut izin operasional Prodi bersangkutan," ujarnya menutup sesi wawancara. (ded)






