HALBAR, OT - Aktivitas penambangan Galin C pada lingkungnan bantaran Sungai Akelamo, Kecamatan Sahu Timur, memicu keresahan publik.
Ketua Walangatom Halbar, Yahanis Bassay mengatakan dengan melihat kondisi bantaran Sungai Akelamo, sangat mengacam lingkungan pemukiman warga.
Olehnya Pemerintah daerah (Pemda) wajib mengambil sikap karena aktivitas penambang Galian C di kawasan itu marak beroperasi.
"Aktifitas penambangan ini sangat merugikan dan berdampak buruk bagi ekosistem lingkungan dan masyarakat.
Dampak lingkungan serius misalnya terjadi kerusakan fisik longsor, erosi dan perubahan morfologi dasar sungai secara drastis," ungkap Yahanis, dalam siaran pers yang diterima redaksi indotimur.com pada Sabtu (8/11/2025).
Dampak lain akibat aktivitas Galian C tersebut menurut Yahanis, kualitas air menjadi keruh perubahan lapisan tanah dan tentunya ekosistem lingkungan dalam menjadi punah akibat aktivitas penambangan.
"Lebih jauh lagi, akan memberi dampak secara sosial yaitu kerusakan lahan secara brutal di sepanjang bantaran aliran sungai longsor mengancam pemukiman warga masyarakat bantaran sungai," katanya
Dia menyatakan, dampak lain, lahan pertanian milik petani terancam hilang akibat longsor dan erosi sehingga tanaman bahkan tanah petani bisa jadi hilang akibat banjir.
"Saya selaku ketua Walangatom mengajak semua pemangku kepentingan dan pemerhati lingkungan serta balai DAS secara serius melihat persoalan ini dampaknya sangat merugikan lingkungan dan masyarakat baik secara ekosistim dan sosial," ungkapnya.
(deko)



