Home / Berita / Pendidikan

STIKMAH Tobelo Bakal Datangkan 5 Negara di Seminar Kesehatan Internasional

04 Agustus 2019
Pendiri STIKMAH Tobelo, dr. Arend L Mapanawang
TOBELO, OT- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (STIKMAH) Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara (Malut) bakal menggelar kegiatan seminar kesehatan internasional ke-5 pada 23-24 Agustus mendatang.

Kegiatan, International Conference Current Of Health Medicine (ICCHM) yang akan dihadiri oleh pakar dari India bidang farmasi kimia, Singapura, Japan, Philipin dan Thailand berprofesi sebagai dosen dan bidan.

Selain itu, rencananya akan dihadiri dan sekaligus membuka acara seminar kesehatan internasional ini, oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir sekaligus melakukan peletakan batu pertama pabrik usaha kecil obat tradisional herbalove oleh Ot HMS dan Medika Mandiri.

"Inovasi herbal pertama di Indonesia yg dikembangkan oleh kampus kesehatan," kata Pendiri STIKMAH Tobelo, dr. Arend L Mapanawang kepada awak media, Minggu (4/8/2019).

Menurut Arend, untuk pederta seminar semua alumni STIKMAH angkatan pertama sampai angkatan 13. Peserta juga dari mahasiswa saat ini sekitar 600 orang dan pegawai kesehatan dilingkup Dinkes Halut, Halbar, Haltim, Halteng dan Morotai. Pada hari kedua, ada 125 mahasiswa tingkat akhir yang ikut ujian poster dengan penguji dari 5 negara. "Untuk ujian poster sudah dilakukan sejak tahun 2017-2018 lalu," ungkap Arend.

Kegiatan seperti ini, kata Arend, untuk memperkenalkan mahasiswa STIKMAH Tobelo pada jalur-jalur internasional. Bahkan, akan dilaunching tiga jurnal internasional dengan editor board reviewer dari 5 negara, diantaranya, International Journal of Makariwo midwife and curren research (IJMMCR), International Journal of Makariwo Nurses and Current research(IjMNCR) dan International Journal of Nanomedicine pharmaceutical and Chemical Research ( IJNPCR).

"STIKMAH Tobelo telah memiliki 4 journal internasional yang pertama IJHMCR serta medika mandiri news Akstik. IJHMCR sejak 2016 lalu telah terindex esci web of science (WOS). Sedangkan untuk Thomson Reuter Scopus dalam proses," tutur Arend.


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT