TERNATE, OT - Sejumlah guru SD Negeri 7 Kota Ternate, melakukan aksi mogok mengajar dan mendesak Dinas Pendidikan (Dispend) Kita Ternate segera mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 7 Kota Ternate karena dianggap tidak mampu mengelola pendidikan di sekolah tersebut.
Salah satu guru sekaligus bendahara dana BOS di SD Negeri 7 Kota Ternate Aisa Katidja, kepada indotimur.com mengeluhkan kepemimpinan Kepsek SD Negeri 7 Kota Ternate, sejak menjabat sebagai Kepsek 1 tahun terakhir.
Dia mengaku, dewan guru di SD tersebut tidak lagi merasa nyaman dengan kepemimpinan Kepsek, karena selama ini Kepsek dinilai tidak bekerjasama dengan dewan guru, "kemudian manajemen pengelolaan organisasi sekolah berantakan, hal ini dikarenakan Kepsek gagal memimpin sekolah," sebutnya.
Selain itu, Kepsek juga dinilai arogan sebab jika dalam aktivitas sehari-hari, ada guru yang melakukan kekeliruan, Kepsek tidak memberikan pembinaan terhadap guru bersangkutan, akan tetapi Kepsek lebih memilih mengumumkan kasalahan guru melalui apel, "penekananya ke siswa tetapi dampaknya ke guru bersangkutan," cecarnya.
Dia lalu mencontohkan kejadian saat salah satu guru pendidikan agama Islam yang memberikan hukuman kepada salah satu siswa kelas enam karena siswa bersangkutan melakukan kesalahan, "saat orang tua siswa datang ke sekolah dan mengancam guru bersangkutan, Kepsek terkesan abai. Kami melihat perilaku seperti ini seakan-akan Kepsek membiarkan kami diancam oleh orangtua siswa," sebutnya
Hal ini kemudian memicu aksi pemogokan di SD Negeri 7 Ternate, "karena satu guru diancam oleh orangtua siswa, maka kami atas nama guru merasa terancam, saya selaku guru senior di sekolah SD Negeri 7 Kota Ternate selama ini belum pernah orangtua datang melakukan keributan di sekolah dengan mengancam guru, ini baru pertama kali," katanya seraya menyebut, Kepsek bahkan memerintahkan guru tersebut melakukan penyelesaian sendiri.
Selain masalah itu, Aisa juga membeberkan sejumlah persoalan terkait pengelolaan dana BOS, ""pengelolaan dana BOS maupun Bosda, kami menyampaikan tuntutan kami di Dinas Pendidikan Kota Ternate bahwa Kepsek harus dicopot dari jabatan," tegasnya
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 7 Kota Ternate Rumiyan Mahari, saat ditemui indotimur.com mengklaim bahwa masalah orangtua dan pihak guru, sudah ada diselesaian. "Kalau terkait aksi pemogokan guru-guru di sekolah saya tidak mengetahui," ujar Kepsek.
Kepsek juga mengaku tidak mengetahui jika ada keributan orangtua murid di sekolah yang mengancam guru, "saya tidak mengetahui, memang ada guru memberikan laporan cuman saya belum lihat rupa orangtua siswa itu, insya Allah besok, baru saya mengadakan pertemuan dengan pihak guru di sekolah," pungkasnya. (ded)