TERNATE, OT- Minimnya fasilitas labolatorium di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), membuat mahasiswa Ilmu Komunikasi UMMU melakukan praktik di kampus yang berada di daerah Jawa.
Sebanyak 11 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi UMMU didampingi dua dosen pendamping, pada 16 November sampai 6 Desember 2019, melaksanakan study tour ditiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ternama, yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), serta dua stasiun TV nasional.
Para mahasiswa yang melaksanakan study tour itu, untuk mempelajari praktik Jurnalistik Multiplatfrom, Broad Casting dan Public Relations.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMMU, Wahyuni Bailussy menyampaikan, kegiatan dijadwalkan dari 16 November samapai 6 Desember 2019, masing-asing dengan rincian jadwal, 6-29 nov di UMM fokus workshop bidang PR dan Jurnalistik.
Selanjutnya pada 30 November kunjungan ke UAD Yogyakarta untuk bertukar informasi mengenai kelengkapan laboratorium yang dimiliki, pada 2 Desember kunjungan ke Metro TV sebagai wujud nyata dunia kerja bidang Ilmu Komunikasi bagian Jurnalistik, PR, Broadcasting dan masih banyak lainnya.
Sementara pada 3 November kunjungan ke laboratorium UMJ dengan tujuan yang sama dan tanggal 4 Kunjungan ke TV Parlemen RI di Senayan, Jakarta.
“Yang dipelajari adalah Jurnalistik Multiplatfrom, Broad Casting dan Public Relations. Itu semuanya adalah penerapan materi secara teori dalam bidang PR dan Jurnalistik,” ujar Wahyuni.
Menurutnya, pelaksanaan study tour oleh mahasisiwa Ilmu Komunikasi UMMU ini, karena keberadaan UMMU berada jauh di timur Indonesia dengan segala keterbatasan fasilitas laboratorium yang tak mendukung, menuntut mereka harus mendalami dunia praktikum dalam lingkup akademik bidang Jurnalistik dan Public Relations (PR) dibeberapa PTM.
Menurutnya, study tour di PTM sebagai Universitas lintas Muhammadiyah, untuk memberikan pengetahuan teoritis maupun praktisi yang lebih memadai, sebab tidaklah cukup jika hanya menyerap teori namun pengalaman dan terjun langsung dalam siklus bermedia dan PR menjadi suatu tuntutan dalam peningkatan skill.
Wahyuni menjelaskan, merujuk pada tuntutan era 4.0 saat ini dan kedepannya, media yang sekarang ini hadir bervarian dalam melayani publik, mulai dari media cetak sampai media elektronik dan bahkan internet melalui media online.
“Praktisi Public Relations (PR) menghasilkan pemograman yang kreatif untuk menjawab tantangan dunia industri dan persaingan daerah yang terus melangkah menuju perkembangan dan kemajuan yang lebih baik. Sifatnya yang dinamik ini juga berbanding lurus dalam menuntut sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang siap bersaing didunia revfolusi industri,” jelasnya.
(red)