Home / Berita / Pendidikan

Mahasiswa UMMU dan IAIN Ternate Tolak Festival Mahasiswa Malut 2020

01 Februari 2020
Kunjungan Mahasiswa Perguruan Tinggi Ternate di Kantor indotimur.com

TERNATE, OT - Sejumlah lembaga intra kampus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada dua Perguruan Tinggi Maluku Utara (Malut) mendatangi kantor indotimur.com untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, saat press conference kegiatan Festival Mahasiswa (FM) Maluku Utara, beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Ternate, Subhan Hi. Ali Dodego menyampaikan, selaku Ketua DEMA IAIN Ternate mewakili organisasi kemahasiswan IAIN Ternate menegaskan, menolak pelaksanaan FM Malut tahun 2020 yang diinisiasi  oleh BEM Unkhair  Ternate.

Alasannya, kata dia, DEMA IAIN Ternate dan organisasi kemahasiswan IAIN menolak kegiatan ini, karena menurut cermatnya sangat sepihak dan tidak pernah ada konfirmasi dengan internal DEMA IAIN.

Dia mengaku, baru mengetahui ada kegiatan FM Malut 2020 saat kegiatan tersebut dilaunching. Harusnya, kata dia, ada koordinasi mahasiswa se-Malut sebelum dilaunching, namun faktanya dalam kegiatan FM  ternyata  nampak dan jelas didominasi oleh BEM Unkhair Ternate.

Padahal, dalam tema maupun pernyataan-pernyataan, mengandung istilah kolaborasi kreasi dan prestasi. "Ini berati ada integrasi masing-masing mahasiswa di Malut, akan tetapi tidak pernah dikomunikasikan, lantas tiba-tiba kegiatan muncul di permukaan media, oleh karena itu, kami tau bahwa kegiatan FM Malut tahun 2020 ditolak," tegasnya.

Kata dia, jika narasi kegiatan ini adalah kolaborasi, maka daftar Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang ada di Maluku Utara harus dikonfirmasi atau dikomunikasikan dulu ke masing-masing kampus, sehingga jangan sampai kegiataan ini  hanya diselengarakan BEM Unkhair Ternate, tetapi kegiatan tersebut dilibatkan perguruan tinggi di Malut. 

"Dengan alasan tersebut, maka kami dari DEMA IAIN Ternate menolak dengan tegas kegiatan FM Malut tahun 2020 yang digelar oleh BEM Unkhair Ternate dan berapa patner sponsor. Kemudian kami ingin mencabut logo Perguruan Tinggi yang tertera di panflet sekaligus kami tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan FM Malut tahun 2020, karena kegiatan ini sangat sepihak kemudian  tidak melibatkan kampus di Malut terutama IAIN Ternate," tegasnya

Sementara Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UMMU, Alvira Nurul Hizrawaty mengatakan, BEM Fakultas Hukum UMMU menolak kegiatan FM Malut tahun 2020 yang digelar oleh BEM Unkhair Ternate.

"Alasannya, pertama tidak ada jalur koordinasi jauh sebelumnya dari pihak penyelengara, kemudian, penempatan logo dalam sosialisasi kegiatan, sama sekali tidak melakukan koordinasi padahal kami seluruh BEM di Kota Ternate, memiliki group dalam sebuah aplikasi perpesanan, sehingga sangat tidak mungkin alasan miskomunikasi, mengingat kami dari semua BEM sangat bersinergi, tentunya kami sangat kecewa terhadap Ketua BEM Unkhair Ternate," terangnya

Dia menyayangkan, tindakan panitia yang dinilai tidak tertib dalam berorganisasi, karena penempatan logo tidak meminta izin. "Menurut saya ada legitimasi untuk penempatan logo itu sangatlah konkrit dan jelas karena ini adalah menyangkut dengan imstitusi kami," tegasnya.

"Kami tergabung dari Front Menolak Festival Mahasiswa Tahun 2020 yang didalamya tergabung, BEM Fakultas Hukum UMMU Ternate, BEM Fakultas Teknik UMMU Ternate,  BEM  STKIP Kie Raha Ternate, DEMA IAIN  Ternate, kemudian berapa universitas di Malut kami sudah bentuk pembahasan tentang  Front Menolak kegiatan  FM oleh BEM Unkhair Ternate," terangnya. 

"Yang jelas bahwa, barisan dari teman-teman mahasiswa di UMMU, menolak dan tidak akan berpartisipasi pada kegiatan yang digelar oleh BEM Universitas Khairun Ternate," tegasnya

Penolakan juga disampaikan Presiden BEM Fakultas Teknik UMMU Ternate, Moh Sahril Lasut.

Kata dia, terkait kegiatan FM Malut tahun 2020 digelar oleh BEM Unkhair Ternate secara organisasi, BEM Fakultas Tekhnik UMMU menolak kegiatan ini karena, pertama soal bahasa yang kemudian disampaikan BEM Unkhair seperti dilansir media indotimur.com  bahwa kegiatan FM ini adalah kegiatan semua mahasiswa Maluku Utara. 

"Tapi kebutulan Unkhair Ternate dipilih sebagai tuan rumah, kalimat ini yang memicu penolakan, kemudian kami juga menolak soal logo Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, yang terpampang di panflet kegiatan tanpa ada koordinasi baik dengan petinggi Universitas kami yakni Rektor UMMU, bahkan Warekpun tidak ketahui kegiatan ini," ujarnya.

Kata dia, pihak Universitas mengetahui kegiatan itu dari informasi yang disampaikan BEM Fakultas Hukum dan BEM Fakultas Teknik UMMU.

"Kami yang menyampaikan kegiatan ini ke Rektor, sehingga Rektor mengeluarkan stetmen, bahwa logo Universitas UMMU Ternate harus dicabut dari kegiatan FM Malut 2020," pungkasnya. 

Bahkan protes tersebut juga datang dari internal Unkhair. Salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Unkhair Ternate, Mr. Latawan kepada indotimur.com mengatakan, kegiatan Festival Mahasiswa (FM) Provinsi Maluku Utara (Malut) yang digelar oleh BEM Universitas Khairun Ternate, sempat didiskusikan bersama Presma Unkhair Ternate.

Dalam diskusi tersebut, kata Latawan, Presma Ukhair menyampaikan bahwa kegiatan FM Malut tahun 2020, adalah salah satu kegiatan yang masuk dalam program kerja BEM Universitas Khairun Ternate.

Namun, lanjut dia, rencana ini kemudiam mendapat penolakan dari sejumlah institusi pemdidikan di Ternate dan Maluku Utara secara umum, karena tema kegiatan adalah FM Malut tahun 2020.

"Tentu ini harus melibatkan semua mahasiswa se-Malut dan keterlibatan Lembaga Perguruan Tinggi di Malut yang notabene didalamya terdapat mahasiswa," katanya.

Dia menyebut, penolakan dari sejumlah elemen mahasiswa dan Perguruan Tinggi di Malut, bermula dari tema atau nama kegiatan yang diangkat, yakni Festival Mahasiswa Maluku Utara 2020. Ini yang kemudian memicu reaksi penolakan dari mahasiswa di Perguruan Tinggi lain di Maluku Utara.

Dia menuturkan, pelaksana kegiatan FM Malut tahun 2020 ini secara peribadi selaku mahasiswa Unkhair Ternate merasa malu, sebab mendapat penolakan dari berbagai lembaga karena tidak dikoordinasikan dengan baik.

"Secara pribadi, saya tidak nyaman, karena sampai sejauh ini belum ada koordinasi sehinga teman-teman dari institusi lain merasa tersingung karena kegiatan tersebut, mencagkup mahasiswa di Malut akan tetapi tidak ada koordinasi mahasiswa di luar Unkhair Ternate," katanya.

"Oleh karena itu, secara peribadi saya memberikan ketegasan kepada BEM Universitas  Unkhair Ternate dan seluruh pengurus serta kepanitiaan FM Malut tahun 2020, segera mengklarifikasi narasi atau argumentasi yang disampaikan di media indotimur.com berapa pekan lalu, yang menyatakan bahwa kegitan FM Malut tahun 2020 adalah kolaborasi, kreasi, dari seluruh mahasiswa Malut," tegasnya.

Stetmen ini, yang kemudian direspon oleh sejumlah Perguruan Tinggi untuk meminta pihak penyelenggara maupun panitia untuk segera mengklarifikasi dan mengganti narasi kegiatan.

"Jadi perlu saya tegaskan secara peribadi segera BEM Universitas Unkhair Ternate serta panitian FM Malut Tahun 2020. Kita buat konfrensi pers guna mengklarisifikasi kembali statmen di media indotimur.com kemarin," terangnya

Dia mengaku, di internal Unkhair tidak semua mahasiswa mengetahui kegiatan ini, "Hampir semua mengetahui kegiatan FM lewat media, bahkan saya juga kaget konsepnya seperti apa? sehingga terjadi kebingungan kalau memang kegiatan FM ini merupakan kegiatan Universitas lantas panitia berdasarkan delegasi tiap BEM sementara BEM Teknik tidak ada," ujar Latawan.

Bahkan mereka mengaku, telah meminta klarifikasi ke BEM Unkhair terkait dengan pernyataannya di media massa. Dan BEM Unkhair melalui Presma menyampaikan, pihaknya tidak mengeluarkan statemen seperti itu, melainkan wartawan yang menambah pernyataan itu.(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT