Home / Berita / Pendidikan

Mahasiswa Prodi Pascasarjana UMMU Ternate Angkatan XI Gelar Kuliah Seminar

07 Desember 2019
Foto Wali Kota Ternate: Burhan Abdurahmman Resmi Membuka Kegiatan Kuliah Seminar

TERNATE, OT - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate. Angkatan XI Tahun 2019  Sabtu (7/11/2019) mengelar kuliah seminar di Hotel Emerald Kelurahan Kalumpang Ternate.

Kuliah seminar yang mengusung tema,"Birokrasi dan Tantangan Era Digital" itu, dibuka oleh Wali Kota Ternate, H Burhan Abdurahman serta dihadir Rektor UMMU Ternate, Wakil Rektor III UMMU Ternate. Direktur Pascasarjana UMMU Ternate, Ketua Prodi Pascasarjana UMMU Ternate.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Prodi Pascasarjana UMMU angkatan XI tahun 2019, menghadirkan dua narasumber, masing-masing, Drs. A. Malik Ibrahim. MTP dan  Dr. Thamrin Husain S. IP.M.Si.

Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, dalam sambutanya mengatakan, dinamika kehidupan masa kini, telah mengubah paradigma khususnya di bidang pemerintahan.

"Tentunya dengan adanya perkembangan baru abad 21 era globalisasi yang luar biasa, sekarang kita bukan lagi memasuki erah modernitas akan tetapi era kekinian ini ada dua hal, pertama inovation sociality, inovasi yang beruba oleh Pemerintahan kemudian kedua, destaven innovation, jadi dua hal tersebut dataranya sudah ada dan perubahanya sangat luar biasa," ungkap Rektor

Dr. Thamrin Husain, dalam materinya menjelaskan, tantangan di birokrasi di era discraptions yaitu aktivitas manusia yang awalnya di dunia nyata menjadi dunia maya atau dunia tampa batas. "Tentu kita sudah memasuki era digital jadi dulu, bicara perumusan formulasi kebijakan pengelolan isu dari laporan tertulis dari revel operasional sampai kepada pejabat level strategis dalam membuat laporan itu secara tertulis," kata Thamrin.

Sementara sekarang, lanjut doa, kita sudah berbicara era digital, jadi membuat adiministrasi laporan tidak perlu mengunakan kertas dan bolpoint karena itu suatu pemborosan.

Menurutnya, di era digital semua serba mengunakan online misalnya mengirim pemberkasan bisa melalui handphone atau komputer dan langsung dikses by digital sehingga di sisi making sudah bisa membuat kebijakan.

"Jadi sekarang ini, ada sebuah sistem yang namanya Online Single Submission (OSS), semua pelayanan terpadu itu harus satu pintu,  dan berbasis digital sesuai PP 24 tahun 2018 yang menerangkan bahwa semua birokrasi harus melakukan sistem pelayanan terpadu  mengunakan online," ungkapnya

Kata dia, penerapan sistim ini di birokrasi pada masing-masing instansi, hampir 78 persen, sudah menggunakan.

Sementara itu, Drs. A. Malik Ibrahim, dalam paparanya mengatakan, proses kunci untuk displasmen birokrasi itu adalah merubah mainset berpikir yang merubah tapi bagaimana dan kapan birokrasi itu memulai. Transformasi era digital di lingkungan kerja yang berorintasi pada peningkatan terhadap pelayanan pablik.

"Kuncinya transformasi era digital itu, harus dimulai dari manusia kemudian budaya, dan mainset kepemimpinan yang tangkas, berani mengambil resiko dalam presepektif revolusi industri 4.0," pungkasnya. (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT