TERNATE, OT - Salah satu mahasiswa semester 14 Fakultas Syariah Ekonomi Islam, Jurusan Ahulsusia di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, dipindahkan oleh pihak kampus ke Perguruan Tinggi lain hanya karena persoalan nilai.
Kasim Bungan, mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Ternate kepada indotimur.com Selasa (30/7/2019) menjelaskan, sebagai salah satu mahasiswa aktif di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ternate Jurusan Ahulsusia, semester 14, tengah menyelesaikan studi akhir.
"Melakukan semua kepengurusan registrasi kampus untuk ujian proposal sudah selesai, tinggal ujian skripsi, namun satu nilai mata kuliah Tata Islam Indonesia, dibawah bimbingan dosen Dr. Marina Abdul Djalal, belum tuntas sehingga saya memperbaiki nilai dengan berkonsultasi dengan dosen bersangkutan, namun dosen tersebut kembali mengancam saya dan ngotot harus di keluarkan dari kampus," ungkap Kasim.
Dia mengaku cukup lama melakukan pengurusan semua adiministrasi agar secepatnya mengikuti wisuda tahun ini, "numun persoalan satu nilai mata kuliah, saya ditahan dan tidak boleh mengikuti wisuda, ini bukan satu masalah yang besar terkecuali saya melakukan tindakan kriminal di kampus wajar saya dikeluarkan, tetapi ini hanya masalah nilai saya dikeluarkan dari kampus," ucap.Kasim.
Dia memastikan akan.melaporkan masalah ini ke ranah hukum perdata, karena hasil keputusan tidak melibatkannya, "bahkan setingkat surat pemangilan kepada saya tidak ada. Dekan Syariah Ekonomi dan Islam di IAIN Ternate penakut dalam mengambil kebijakan,semua keputusan mereka limpahkan ke Warek III IAIN Ternate padahal yang berwewenang mengambil keputusan itu Dekan dengan Rektor," sesalnya.
Dia.juga akanengumpulkan data.dan melaporkan dosen Dr Mariama Abul.Djalal ke ranah hukum, "saya akan perdata dosen bersangkutan di pengadilan, mulai hari ini saya kumpulkan semua data-data dan menindaklanjuti dosen Dr.Marina Abdul Djalal di ranah hukum," tegasnya
Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ternate Basaria Nainggolan, saat dikonfirmasi oleh wartwan, tidak memberikan keterangan resmi.
Dia mengaku belum melayani wartawan, "berhubungan dengan wartawan saya tidak mau melayani atau memberikan konfirmasi terkait masalah ini, jadi jangan coba-coba main-main dengan saya," ancam Dekan kepada wartawan.(ded)