TERNATE, OT- Dewan Pendidikan Kota Ternate, provinsi Maluku Utara (Malut), mendesak Dinas Pendidikan (Dispen) segera mengevaluasi Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 44, karena melanggar etika dan perbuatannya telah merugikan siswa-siawi.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Ternate, Asghar Saleh kepada indotimur.com mengatakan, tindakan kekerasan Kepsek SD Negeri 44 Kota Ternate, terhadap guru-guru dan siswa tentu sanggat bertentangan dengan etika kepala sekolah.
"Kami sudah mendengarkan tuntutan serta keluhan dari guru-guru secara langsung, saya kira problem sanggat serius dan tentu ini bertentangan dengan etika kepala sekolah," jelas Asghar, Jumat (18/9/2019).
Menurut Asghar, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 6 tahun 2018 di dalamnya juga mengatur tentang tugas dan fungsi Kepsek.
"Kepsek itu dibebaskan dari tugas belajar mengajar di sekolah, artinya fungsi kepsek itu lebih ke manejer. Kalau Kepsek seorang manejer maka dia harus mengelolah seluruh potensi sumber daya yang ada di sekolah untuk kepentingan perbaikan pendidikan, tapi kalau pemberlakuan program seperti yang terjadi sekarang, saya kira ini menjadi satu catatan serius,"ungkapnya.
Asghar mengaku, berdasarkan koordinasi dengan Komisi III DPRD Kota Ternate, mendesak kepada Dinas Pendidikan (Dispend) Kota Ternate memberikan sanksi. Meskipun kewenagan pergantian ada di Wali Kota, tapi Disepn harus tindak lanjut dan laporkan masalah ini.
"Kalau kita pertahankan kepsek juga suasananya sudah sanggat tidak nyaman, apalagi yang datang mengeluh tadi guru-guru senior, mereka bebas dari kepentingan apapun," katanya.
Sebab, kata Asghar, jika ada guru-guru yang lebih mudah mungkin saja perebutan jabatan dan sebaginya karena pikiranya ke situ, tapi tadi yang datang mengeluh guru-guru senior.
"Ada beberapa kekerasan tidak terlaporkan misalnya kekerasan kepsek terhadap siswa dan kekerasan kepsek terhadap guru, bahkan dilaporkan ini terjadi sudah berulang kali tapi selama ini tidak dilaporkan," ujar mantan anggota DPRD Kota Ternate ini.
Asghar menambahkan, komite sekolah berperan sanggat bagus dibandingkan dengan beberapa sekolah lain, biasanya dilakukan pemalangan penolakan, tapi tadi komite betul-betul menjembatani selesaikan masalah ini.
"Komite ternyata sudah memberi solusi kepada kepsek tapi kepsek tidak melaksanakan solusi tersebut, kepsek hanya mempertahankan sikapnya seperti itu," terangnya.(ded)