Home / Nusantara

SMA Muhammadiyah Ternate Tegaskan Ijazah Usman Sidik Asli

23 Agustus 2020
Press conference SMA Muhammadiyah Ternate terkait dugaan ijazah palsu

TERNATE, OT - Polemik soal keabsahan ijazah milik salah satu bakal calon Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik, mendapat respon dari pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Ternate.

Dalam press conference yang digelar di gedung SMA Muhamadiah Ternate, Minggu (23/8/2020), Kepala SMA Muhammadiyah, Nursanny Samaun mengatakan, beredarnya isu terkait pemalsuan Ijazah oleh salah satu bakal calon Bupati Halsel, Usman Sidik pihak sekolah perlu meluruskan melalui press conference.

Dia mengaku, selaku Kepala Sekolah (Kepsek), apa yang dilakukan sudah sesuai kewenangannya.

"Saya melegalisir ijazah atas nama Usman Sidik, saya juga membuat surat keterangan bahwa Usman Sidik benar mengikuti ujian pada Tahun Ajaran 1991/1992 dan saya membuat keterangan legalisir ijazah Usman Sidik sesuai nomor ijazah yang tertera," kata Kepsek.

Dia mengaku, keterangan tersebut dibuat berdasarkan ijazah asli yang dilampirkan saat legalisir pada 20 Maret 2020 lalu.

"Memang bukan Usman Sidik yang datang legalesir, tapi diwakili, namun ijazah asli yang dibawa maka sesuai kewenangan, saya wajib melegalesir sekaligus membuat surat keterangan," ujar Kepsek seraya menyebut, ijazah yang dibawa merupakan ijazah asli.

"Saya perlu tegaskan, kalau ijazah yang dimiliki oleh Usman Sidik sebagai siswa SMA Muhammadiyah Kota Ternate adalah benar-benar asli, sesuai dengan dokumen yang ada dan Usman Sidik terdaftar di daftar 8355 sebagai syarat pengajuan peserta ujian, sehingga Usman Sidik memenuhi syarat mengantongi ijazah lulusan SMA Muhammadiyah Ternate,” tegasnya.

Terkait polemik soal ijazaj palsu, Kepsek mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan termasuk soal konsederen ijazah, sebab ada lembaga yang lebih berwenang dalam memberikan penjelasan.

Sejauh ini, lanjut Kepsek, ijazah yang ditunjukan saat legalesir adalah ijazah asli, sehingga pihak sekolah berkewajiban melegalesir, kecuali yang dibawa adalah foto copy, pihaknya tidak akan melegalesir, tapi sepanjang ijazah yang dibawa asli maka aka  legalesir.

Sementara Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Malut, Sudarto Abukasim menyatakan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah akan bersikap jika ada pihak-pihak tertentu yang mencoreng lembaga Muhammadiyah, karena sekolah tidak mungkin mengeluarkan ijazah jika siswa tersebut tidak sekolah di SMA Muhammadiyah.

"Muhammadiyah secara resmi dan tegas harus meluruskan isu dugaan ijasah palsu salah satu calon kepala daerah yang diterbitkan oleh SMA Muhammadiyah Kota Ternate," tutupnya.(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT