TERNATE, OT - Kota Ternate menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Maluku Utara yang masuk dalam daftar 25 Kabupaten/Kota Pangan Aman tingkat nasional.
Bahkan Kota Ternate merupakan salah satu daerah dari kawasan timur Indonesia, bersama Kabupaten Kolaka yang berhasil masuk daftar 25 Kabupaten/Kota Pangan Aman.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly, mengatakan capaian ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Ternate dalam menjamin keamanan pangan bagi masyarakat.
Menurutnya, keamanan pangan menjadi aspek strategis dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus keberlanjutan ekonomi daerah. “Keamanan pangan bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menyangkut citra daerah dan keberlangsungan ekonomi. Karena itu dibutuhkan komitmen kuat dan kebijakan yang terarah,” ujar Sekda.
Orang nomor tiga di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu menjelaskan, Pemkot Ternate telah menetapkan sejumlah kebijakan strategis, di antaranya memasukkan isu keamanan pangan dalam dokumen perencanaan daerah, menyusun regulasi peta rawan pangan, serta melaksanakan inspeksi dan pengawasan pangan secara rutin.
Program tersebut, sambung Sekda turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan didukung alokasi anggaran hingga tingkat Kelurahan melalui Dana Kelurahan.
Selain itu, strategi pangan aman di Kota Ternate dijalankan melalui pengawasan rantai pangan dari hulu hingga hilir, peningkatan kapasitas pelaku usaha, edukasi dan literasi pangan aman kepada masyarakat, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan pangan lokal yang aman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr Fathiyah Suma, menyampaikan pengumuman masuknya Kota Ternate dalam 25 Kabupaten/Kota Pangan Aman telah dilakukan pekan lalu.
Saat ini, pemerintah daerah tengah menyiapkan bahan presentasi dan penandatanganan pakta integritas. “Verifikasi akhir sudah dilakukan. Tinggal menunggu pengumuman resmi pada akhir Desember 2025,” kata dr Fathiyah.
Dia juga menambahkan, penilaian dilakukan oleh Balai POM RI dan Badan Pangan Nasional berdasarkan sejumlah indikator yang telah ditetapkan.
Capaian tersebut, lanjut dr Fathiyah, merupakan hasil kolaborasi lintas OPD, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya, dengan dukungan anggaran yang melekat pada masing-masing OPD untuk menjamin keberlanjutan program keamanan pangan di Kota Ternate.
(fight)







