TERNATE, OT - Kelanjutan proyek pembangunan Lapas Perempuan Kelas III Ternate yang terletak di RT 04 Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, dipertanyakan warga setempat.
Lapas khusus perempuam yang dibangun di atas lahan seluas hampir 1 hektar itu, belum dilanjutkan sejak dibangun tahun 2017, namun hingga memasuki tahun 2020 proyek milik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Malut itu tak kunjung selesai.
Ketua RT 04 Kelurahan Kastela, Hamdan Hasan kepada Indotimur.com membeberkan bahwa proyek pembangunan lapas ini dibangun tahun 2017 dan prosesnya bertahap di pertengahan tahun 2018.
"Iya proyeknya bertahap, namun sampai memasuki tahun 2020 ini pembangunan itu terhenti dan tidak dilanjutakan lagi," ujar Hamdan belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Lapas Pemasrakatan Perempuan (LPP) Kelas III Ternate, Nona Achmad ketika dihubungi indotimur.com mengatakan, proyek pembangunan Lapas kelas III Ternate di Kelurahan Kastela memang pelaksanaanya di tahun 2017 dan kontraknya berakhir bulan Desember tahun 2017, "namun belum juga selesai sehingga diputuskan kotrak kerjanya," kata Nona.
Dia mengaku, pada tahun 2019, kemarin, pembangunan itu akan dilanjutkan, namun anggaran yang diusulkan ke pusat, dialokasikan khusus untuk Lapas Rutan yang kena musibah di seluruh Indonesia, sehingga anggaran pembangunanya didapatkan di tahun 2020.
"Untuk lanjutan pelaksanaanya sementara masih dilakukan persiapan admitrasinya untuk proses lelang karena sekarang masih tahap reviw Harga Perkiraan Sendiri (HPS) oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Maluku Utara.
Nona mengaku, anggaran pembangunan Lapas perempuan kelas III Ternate yang dianggarakan sebesar Rp, 25 miliar dan disetujui sesuai Dipa Rp, 25,3 miliar dengan 4 item pekerjaan fisik yakni gedung utama, dapur, tembok keliling, rumah dinas 4 kopel.
Namun dari anggaran yang disetujui, pelaksanan kegiatanya di tahun 2017 itu baru 45,93 persen yang dikerjakan oleh PT. Defesna namun belum juga selesai sehingga langsung diputuskan kontraknya.
"Walaupun sudah putus kontrak namun sisa anggaranya dikembalikan ke Negara dan untuk lanjutanya itu di tahun 2020 ini dengan penambahan 7 item pekerjaan yang baru yakni taluk depan, jalan penghubung dari kantor ke barak, barak narapidana, air, pembangunan sumur bor, dan instalasi yang akan dikerjakan pada tahun ini," katanya
“Sementara kami masih melakukan pengurusan admistrasinya untuk proses lelang,” kata Nona kepada indotimur.com Senin (24/2/2020).
Yang jelas untuk tahun ini secepatnya diusulkan untuk tahapan pembangunan kantor Lapas kelas III Ternate sesuai yang diusulkan dalam admistrasi.”Sudah kami usulkan pekerjaanya di tahun ini,” pungkasnya.(ian)






