TERNATE, OT - Angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara (Malut) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) Ternate Halbar, Abdul Malik Sillia, berinisiatif melakukan penanaman pohon pada median jalan depan Jatiland Mall Ternate.
Penanaman pohon jenis pala di sepanjang median jalan depan Jatiland Mall itu, sebagai penganti tanaman yang rusak akibat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Ternate, kemarin.
Angota DPRD Provinsi Malut, Abdul Malik Sillia mengatakan, aksi penanaman pohon pala di sepanjang median jalan depan Jatiland Mall merupakan bagian dari reses anggota DPRD.
Menurutnya, penanaman ini dilakulan, setelah berkonsultasi dengan sejumlah pihak yang memahami soal jenis tamanan termasuk pala sebagai tanaman khas Maluku Utara.
Kata dia, penanaman ini, juga bagian dari upaya melestarikan tanaman pala sebagai komoditi unggulan Maluku Utara serta mengganti tanaman yang rusak setelah aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.
Menurutnya, tanaman jenis pala merupakan simbolisasi Maluku Utara umumnya dan Kota Ternate pada khususnya.
"Maluku Utara khususnya Ternate memiliki simbol atau ciri khas pala dan cengkeh, makanya sentral umum yang dipusatkan di Kota Ternate, kami memilih menanam pohon pala," kata Malik yang ditemui di lokasi penanaman.
Dalam kegiatan penanaman, lanjut Malik yang juga selaku Sekwil PKB Malut, pihaknya juga mengajak sejumlah OKP diamtaranya, PMII Cabang Kota Ternate, IMM Cabang Kota Ternate serta Banser dan jurnalis di Ternate.
"Secara pribadi, saya juga bagian dari mantan OKP level kemahasiawaan, sehingga keterlibatan OKP merupakan bagian dari tanggung jawab bersama melestarikan pala sebagai komuditas unggulan masyarakat Maluku Utara," ujar Abdul Malik Sillia kepada sejumlah wartawan termasuk indotimur.com Jumat (9/10/2020).
Jumlah pohon pala yang ditanam sebanyak 10 pohon hasil partisipasi atau sumbangsih dari kelompok tani Kelurahan Tobololo, "insya Allah, kita akan susul penanaman pada tahap berikut," ucap Malik.
Sebelum melakukan penanaman, lanjut Malik, pihaknya terlebih dahulu melakukan diskusi sekaligus berkonsultasi dengan sejumlah pihak termasuk Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata dari segi estetika kota.
Terkait kerugian sejumlah fasilitas umum yang ditaksir hampir Rp, 1 miliar, baginya masih terlalu kecil nilaimya, "tentu ini adalah kewajiban pemerintah daerah harus kembali membenahi kerusakan tersebut, nanti kita tindak lanjuti melalui diskusi bersama Pemerintah Kota," katanya.
Dia berjanji akan membawa masalah ini dalam rapat paripurna istimewa yang dijadwalkan tanggal 12 Oktober mendatang, "insya Allah di tanggal 12 Oktober mendatang akan disampaikan saat rapat paripurna istimewa, melalui media ini juga saya sampaikan bahwa minimal harus ada sikap dari Pemerintah Kota," terangnya
Malik berharap dengan adanya penanaman pohon pala ini, mahasiswa ikut tetap menjaga fasilitas publik agar hal tersebut tidak terulang kembali, "kalaupun hasil tanam tadi dirusak oleh adik-adik mahasiswa maka saya memastikan menanam lagi," ujar Malik.
Sementara itu, Ketua Cabang IMM Kota Ternate, Zulkarnain Pina, mengatakan, penanaman pohon pala ini bagian dari bentuk upaya kami terutama kawan-kawan yang ikut dalam aksi protes kemarin.
Dia menyebut, penanaman ini juga bagian dari tanggung jawab atas aksi kemarin, "oleh karena itu, penanaman pohon pala hari ini, adalah bagian dari ganti rugi atas apa yang dipolemikan sejumlah pihak di media sosial (medsos)," katanya
Dia mengaku, meski pohon yang ditanam tidak bisa mengganti atau menyamai pohon sebelumya namun paling tidak, ada upaya untuk melakukan penghijauan.
"Meskipun upaya kita tidak bisa secara langsung menanam pohon seperti sebelumya, tetapi ini juga bagian dari upaya untuk mengantikan demi menjaga kelestarian di Kota Ternate," pungkasnya. (ded)








