TERNATE, OT - Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air laut dan ikan yang mati di perairan Kota Ternate beberapa waktu lalu ke Labfor Makassar, oleh Polda Maluku Utara (Malut), bahwa kejadian tersebut akibat dari fenomena alam, bukan karena pencemaran limbah.
Kapolda Maluku Utara, Brigjen (Pol) Rikwanto usai tatap muka bersama sejumlah anggota Ditpolairud Polda Malut, Rabu (4/2/2020) menyampaikan, pihaknya sudah mengirimkan sampel ikan mati dan air laut ke Labfor Makassar untuk diuji apa penyebabnya, sehingga ikan bisa mati dan air laut berwarna cokelat.
"Bahkan untuk kasus ini Polda bukan bekerja sendiri melainkan kerjasama dengan Dinas terkait, baik itu Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Malut, Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kota Ternate dan Dinas Kesehatan Kota Ternate untuk sama-sama dan yang mengkaji masalah ini memang ahlinya semua," ujar Kapolda, pada indotimur.com.
Hasilnya, lanjut Kapolda, yang didapat adalah penyebab dari fenomena alam. Tidak ada dugaan pencemaran dan lain-lain.
Menurutnya, naik turunya air laut itu sudah merupakan hal yang biasa jadi kejadian kemarin hingga menghebohkan masyarakat dengan adanya ikan yang mati dan air laut cokelat akibat fenomena alam.
"Dari hasil leb itu baik sampel ikan maupun air laut tidak ada infikasi pencemaran," pungkasnya.(ian)






