TERNATE, OT- Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif menilai penanganan Corona Virus (Covid-19) di Provinsi Maluku Utara (Malut) masih cebderung ego sektoral antara Pemrpov dan Pemkot Ternate.
“Ini persoalan serius darurat Covid-19, khususnya di Kota Ternate tapi Pemerintah Provinsi dan Kota Ternate cenderung ego sektoral,” ujar Nurlaela.
Menurutnya, sejumlah persoalan dan fakta yang ditemukan di lapangan, ketidaksiapan tim medis Covid-19 di RSUD karena minimnya dukungan dari Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur Malut dan seluruh jajarannya, serta lemahnya koordinasi dan ada ego sektoral dengan pemerintah kota Ternate.
“Dalam perpektif medis Covid-19 sangat berbahaya, tapi tim medis mereka dalam penanganan tidak diberikan fasilitas memadai, diantaranya APD terbatas, ruang isolasi terbatas, jarak pemeriksaan lab jauh harus di Jakarta, kesiapan konsumsi tenaga medis tidak maksimal dan kesejahteraan juga tidak maksimal,” kata politisi partai NasDem ini.
Dia berharap, gubernur lebih cepat tanggap pantau situasi perkembangan dengan turun langsung ambil komando, seperti gubernur-gubernur di provinsi lain yang begitu cepat tanggap dalam upaya memperlambat peredaran covid-19 di daerah.
Hal yang sama juga harus dilakukan wali kota untuk berkoordinasin langsung dengan gubernur. “RSUD ini punya provinsi tapi ada di wilayah Kota Ternate, jadi sangat rawan sekali karena semua pasien covid-19 yang positif atau OPD dan PDP akan menuju ke RSUD Ternate,” ungkapnya.
Dikatakan, sesama DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten dan Kota se-Malut, bagaimana langkah-langkahnya? juga dalam fungsi pengawasan kaitan desakan dan integrasi dengan DPRD Kota Kota Ternate dan kabupaten kota lain.
“Biar sama-sama kita jalankan fungsi pengawasan juga sinergisitas dana DTT, sebagai fungsi anggaran agar bener-benar bersama atasi Covid-19 di Malut,” ujarnya.(awie)






