TERNATE, OT - Setelah melakukan operasi pencarian selama 7 (tujuh) hari terhadap ABK Kapal Punka Murni, Basarnas Ternate akhirnya menutup operasi pencarian di perairan Halmahera bagian Selatan.
Informasi yang dihimpun indotimur.com, menyebutkan, Basarnas Ternate resmi menutup operasi SAR pencarian terhadap 1 orang ABK kapal Punka Murni yang tenggelam di perairan pulau Siko, Halmahera Selatan sesuai SOP.
Pencarian telah dilakukan selama 7 hari sejak korban dinyatakan hilang saat kapal mereka tenggelam.
Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah mengatakan pencarian selama 7 hari sudah dilakukan oleh team SAR gabungan yang melibatkan team Basarnas Ternate, potensi SAR dan masyarakat pulau Siko, namun pencarian belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga operasi SAR ditutup.
Team Basarnas, lanjut Arafah, juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat selama pencarian, "berkoordinasi dengan Kepala KUPP Babang hasil pemapelan dan pemantauan ke kapal masih nihil," ungkap Arafah sebagaimana dikutip dari.rilis yang diterima.redaksi indotimur.com
Lanjut Arafah, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Istri korban, menyampaikan hasil pencarian dari hari pertama sampai dengan hari ketujuh masih nihil, "dan istri korban menerima hasil kerja keras dari team SAR gabungan, serta keluarga korban bahwa korban dinyatakan hilang.
Dengan ditutupnya operasi SAR, maka seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terimakasih.
Meski operasi AAR telah resmi ditutup, namun pihak Basarnas Ternate akan terus melakukan pemantauan karena informasi telah disampaikan kepada para nelayan dan kapal-kapal yang melintas di lokasi kejadian, apabila melihat maupun menemukan korban agar segera melapor ke pihak Basarnas.
Selama operasi SAR, unsur yang terlibat diantaranya, Basarnas Ternate, Korem 152/Babullah, Lanal Ternate, Ditpolairud Polda Malut, KSOP Ternate, KUPP Babang, Orari, SROP Ternate serta masyarakat Pulau Siko. (thy)






