Home / Indomalut / Ternate

Lokakarya WCS, Peningkatan Tata Kelola Sumberdaya Kelautan

29 September 2017

TERNATE,OT- Proyek pengeloaan sumber daya kelautan atau Indonesia Sustainable Ecosystems Advanced (SEA) merupakan proyek lima tahun yang mendukung pemerintah Indonesia melalui United States Agency for International Development, Sustainable Ecosystems Advanced  Project (USAID SEA Project), bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan tata kelola sumber daya kelautan di tingkat lokal, provinsi, dan nasional.


Sebagai mitra USAID SEA, Wildlife Conservation Society (WCS) melakukan Lokakarya Membangun Strategi Komunikasi Pengeloaan Pesisir dan Laut di Maluku Utara (Malut) yang berpusat di The Batik Hotel Ternate, Kamis (28/9/17). Lokakarya ini melibatkan 26 orang keterwakilan dari berbagai elemen diantaranya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Malut, DKP Kaota ternate, DKP Halmahera Tengah, DKP Kota Tidore Kepulauan dan Morotai, Kepala pelabuhan nusantara Bastiong Ternate, Kadis Priwisata Provinsi Malut, Kadis Pariwisata Kota Ternate, tokoh adat, tokoh masyarakat, LSM, perwakilan oraganisasi dan media maupun cetak.


Dalam Lokakarya yang dipandu oleh communication manager WCS Tisna Nando, dan Leader Project Malut Thamrin Ali Ibrahim, yaitu bagaimana mencari solusi bersama tentang pentingnya konservasi laut dalam berkomunikasi kepada masyarakat tanpa disalah artikan oleh masyarakat itu sendiri, bahwa konservasi bukanlah pelarangan menangkap ikan tapi menangkap ikan dengan cara menjaga ekosistem biota laut.


Selain itu, memecahkan solusi tentang cara penyampaian menggunakan bahasa atau istilah umun di Maluku Utara yang mudah d pahami secara umum, misalnya penyampaian dalam bahasa sehari-sehari oleh masyakarat mengenai pentingnya menjaga kelestarian hayati demi kebelangsungan kehidupan biota laut untuk jangka panjag, selain menggunakan bahasa Indonesia Baku.  Akhinya disepakati untuk dilakukan usulan untuk dulakukan votting dari seluruh audiens yang hadir, pada votting tersebut disepakti penggunaan bahasa kunci penyampaian yakni “Lautku Biru, Pantaiku Bersih, Ikanku Melimpah. Laut Masa Depan Kita”


“Selain dari dinas perikanan, kita juga meminta tanggapan dari tokoh agama, untuk menyampaikan pesan lewat kegiatan keagamaan untuk pemahaman kepada masyarakat agar dapat disampaikan melalui kegiatan kegamaan. Intinya, kita harapkan kegiatan ini setiap keterwakilan dari berbagai elemen dapat tersampaikan kepada seluruh masyarakan pesisir. Pesan yang disampaikan mudah dipahami. Makanya dalam kegiatan ini semua keterwakilan kita undang. Ada juga dari nelayan,” jelas Tisna Nando.


WCS juga melibatkan dua media pada Lokakarya kali ini, yakni indotimur.com dan SKH Malut Post. Melibatkan dua media cetak dan online karena pada saat WCS melakukan wawancara kepada masyarakat pesisir, kebanyakan mereka mengatahui informasi tentang “Hidup Kita Tergantung Kepada Laut” sumbernya dari media onlne dan media cetak serta tv nasional.


 


(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT