Home / Indomalut / Ternate

Camat Ternate Utara dan Barat Akui Penetapan Tapal Batas Sudah Ada Kesepakatan

05 November 2017
Tapal Batas Kecamatan Ternate Pulau dan Ternate Utara, sebelah utara itu terdapat konstruksi pondasi yang dibangun oknum warga Kulaba. Konstruksi ini yang diduga menjadi pemicu bentrokan

TERNATE, OT - Aksi saling serang antara warga Kelurahan Tarau dan Kulaba yang terjadi, Sabtu (4/11/2017) sore hingga malam tadi, diduga akibat penempatan tapal batas Kecamatan Ternate Utara dan Ternate Barat di kedua kelurahan tersebut.

Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, awalnya pihak Kecamatan Ternate Barat dan Kelurahan Kulaba memasang patok tapal batas kecamatan di sekitar kawasan Batu Angus.

Pemasangan tapal batas itu, atas sepengatahuan pihak Kelurahan Tarau dan Kecamatan Ternate Utara, namun tak lama berselang, sejumlah orang tak dikenal, datang dan langsung membongkar tapal batas yang baru saja dipasang.

"Ini yang diduga menjadi pemicu bentrokan dua kelurahan," ungkap salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Warga yang enggan namanya disebutkan itu menyatakan, persoalan awalnya saat warga Kulaba berencana membangun gapura di sekitar titik tapal batas kecamatan. "Jadi warga Kulaba ingin membangun gapura di dekat tapal batas. Saat warga baru membangun pondasi gapura, warga Tarau datang dan membongkar pondasi itu dan kemudian terjadilah bentrokan," terangnya.

Camat Ternate Utara, Zulkifli saat dihubungi indotimur.com mengaku, belum memperoleh informasi detail soal pemicu konflik antar dua kelurahan di perbatasan Kecamatan Ternate Barat dan Ternate Utara.

"Indikasinya belum jelas, tetapi yang jelas, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pihak Kecamatan Ternate Barat (Kulaba) dengan Kecamatan Ternate Utara (Tarau). Hasil kesepakatan itu baru akan dibahas hari Senin besok, tetapi malam tadi malam sudah terjadi bentrok," terang Zulkifli.

Dia meminta semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan semua pihak. "Jangan terpancing dengan isu atau informasi yang beredar, kita menunggu sampai hari Senin saat pertemuan dengan Bagian Pemerintahan," kata Zulkifli yang dihubungi indotimur.com melalui telepon selularnya.

Sementara itu, Camat Ternate Barat, Ishak Hodu, membenarkan adanya pertemuan antara Kecamatan Ternate Barat dengan Ternate Utara.

Menurutnya, hasil pertemuan sore kemarin, baru akan dibahas pada Senin, (6/11/207) besok bersama Kepala Bagian Pemerintahan Setda kota Ternate.

Ishak juga mengaku tidak mengetahui secara jelas kronologis bentrokan, namun sebelumnya, pihak Kecamatan Ternate Barat dan Utara bersama pihak kelurahan Kulaba dan Tarau serta para tokoh telah melakukan pertemuan.

Dia mengaku, masalah tapal batas dua kecamatan ini, merupakan hal baru. "Sebelumnya tidak seperti ini, masalah ini baru terjadi akhir Oktober kemarin, dan kami dari pihak Kecamatan maupun Kelurahan telah melakukan koordinasi ke Bappeda," aku Ishak.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga dua Kelurahan di Kecamatan Ternate Utara dan Ternate Barat kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (4/11/2017) sore hingga malam, terlibat bentrok di kawasan wisata Batu Angus atau tepat di perbatasan Kelurahan Tarau dan Kulaba.

Warga kedua Kelurahan tersebut saling serang menggunakan batu, botol dan kayu. Sejumlah warga dilaporkan menderita luka-luka akibat terkena lemparan benda-benda keras.

Hingga berita ini publish, situasi perbatasan dua kelurahan sudah dapat dikendalikan aparat keamanan baik Polisi maupun TNI. Untuk menghindari bentrokan susulan, Polisi menempatkan personilnya beserta kendaraan taktis barakuda dan watercanon di perbatasan.


(thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT