TERNATE, OT - SMK Negeri 5 Kota Ternate, sejak Senin (8/6/2020), kemarin, telah melaksanakan ulangan Penilaian Akhir Semester (PAS) dengan menggunakan sistim daring dan luring di rumah siswa/siswi masing-masing.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 5 Kota Ternate, Ma'ruf. A. Kahar, kepada indotimur.com mengatakan, pelaksanaan ulangan Penilaian Akhir Semester (PAS), di sekolahnya mengunakan sistem daring dan luring.
Kata dia, pelaksanaan ulangan semester di SMK Negeri 5 Kota Ternate berlangsung selama sepekan, sejak Senin kemarin.
Ma'ruf menuturkan, mekanisme semester menggunakan aplikasi Mesenger, sebab aplikasi yang berafiliasi dengan Facebook itu, dinilai memiliki standar jaringan paling rendah.
"Pihak sekolah sudah melakukan uji coba mengunakan aplikasi yang lain, namun kebanyakan siswa mendapatkan kesulitan karena handphone android kapasitasnya tidak mampu," ungkap Kepsek.
Agar proses ulangan ini berlangsung maksimal, lanjut Kepsek, pihak sekolah mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi per siswa sebesar Rp, 75 ribu, agar siswa bersangkutan bisa membeli paket data sehingga mempermudah mereka pada saat semester berlangsung.
Dia mengaku, proses ulangan dintengah pandemi covid, mengharuskan siswa/siswi mengerjakan soal-soal ulangan dari rumah masing-masing, dengan memakai atribut seragam sekolah.
Kepsek juga menambahkan, sistem daring dan luring ini dikombinasi pada saat semester berlangsung, "sistimnya, siswa mendownload soal kemudian mematikan jaringan, untuk mengerjakan soal, setelah itu baru soal jawaban dilumpulkan," jelas Kepsek.
Ada dua cara yang digunakan pengiriman soal, yakni siswa mengambil dokumentasi soal baru mengirim ke guru, atau wali kelas dan bagian kurikulum baru guru bersangkutan mengambil soal dan melakukan pemeriksaan.
Dia memastikan, jika pandemi covid-19 usai, baru proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka.
Dia berharap, peran orang tua dan masyarakat untuk mengawasi siswa dalam melakukan pembelajaran dari rumah, "pendidikan bagian dari tangungjawab kita semua, terutama pihak orangtua murid dan masyarakat untuk melakukan fungsi kontrol lebih ketat sehingga mampu merubah sikap perilaku dan karakter anak-anak," harapnya. (ded)






