Home / Berita / Pendidikan

Hasil Penelitian STIKMAH Tobelo Masuk Program Konsersium Riset dan Inovasi Covid-19 Indonesia

19 Mei 2020

 

 

 

HALUT, OT- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (STIKMAH) Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) sebagai penerima program konsersium riset dan inovasi covid-19 untuk obat-obatan dan terapi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.

 

Penerima program konsersium riset dan inovasi covid-19 kepada 18 Universitas di Indonesia diantaranya, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (Stikmah Tobelo), Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November dan lainnya.

 

"STIKMAH Tobelo dengan penelitian pengembangan inovasi obat herbal produk terstandar dari buah Golobe Halmahera, Daun Pangi dan Bintang Laut merah untuk kesehatan," jelas Ketua STIKMAH Tobelo, DR Arend L Mapanawang kepada indotimur.com pada Selasa (19/5/2020).

 

Menurut Arend, kesempatan penerima program konsersium ini merupakan dambaan kampus yang dimilikinya, karena berbicara Pandemi covid-19 maka harus bicara secara global dan kehadiran negara sangat diperlukan.

 

"Hal ini juga merupakan pergumulan yang dijawab oleh Tuhan Maha Kuasa, sehingga melalui Kemenristekdikti RI kampus STIKMAH diberikan kepercayaan untuk mengikuti uji klinis covid-19 hasil riset dan inovasi. Walau kampus masih berakreditasi C yang berada di daerah terpencil karena inovasinya global," ungkap Arend.

 

Kata Arend, untuk tahapan pengujian secara klinis STIKMAH Tobelo pada tahap 3 dan 4, sementara kampus yang lain masih melakukan uji tahap 1, 2 dan seterusnya.

 

"STIKMAH sangat berpotensi untuk produksi masal suplemen herbal dari Golobe Halmahera, Daun Pangi dan Bintang Laut Merah yang mempunyai khasiat menangkal covid-19," ujar Arend yang juga selaku alumni pasca sarjana UGM ini.

 

Hanya dua kampus swasta yang terpilih dalam program konsersium yakni kampus STIKMAH Tobelo dan Kampus Al Azhar Jakarta dari 4600 lebih kampus di Indonesia. Kampus STIKMAH Tobelo dapat mengungguli 4500 lebih kampus swasta di Indonesia dalam bidang riset dan inovasi.

 

"Dengan harapan hasil riset nanti, apakah hanya bersifat suplemen ataukah naik menjadi obat covid-19 tergantung pada uji klinis," terang Arend.

 

Arend menjelaskan, kalau suplemen covid-19 berarti mampu memperbaiki kualitas kehidupan pada pasien Covid atau minimal meningkatkan imunitas dan antioksidan, sehingga mampu memperbaiki kerusakan pada organ-organ vital yang disebabkan virus Corona.

 

"Dalam uji klinis nanti akan dilibatkan rumah sakit, center-center fakultas kedokteran dan pasien Covid yang akan diambil sampel sebanyak 1000 orang," pungkasnya.

 

"Kita akan membandingkan suplemen tidak diberikan kepada pasien Covid dan yang diberikan, sehingga kita dapat mengetahui hasil ilmiah yang signifikan," kata Arend.

 

Arend juga mengharapkan dijadikan rujukan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia untuk suplemen herbal. Sebab ada negara-negara lain berlomba-lomba mengembangkan obat covid-19 lebih fokus ke kimia, tapi dalam menguji bahan baku herbal suplemen hanya Indoensia, kemungkinan juga dikembangkan oleh negara Cina dan India.

 

"Hal ini salah satu langkah maju dari pemerintah Indonesia yang tidak tinggal diam dalam memerangi pendemi covid-19 dengan mengajak para peneliti yang dianggap sudah berkualifikasi ditingkat nasional. Puji Tuhan, peneliti STIKMAH Tobelo dianggap kelas nasional dan dunia," tandas Arend. (PN)

(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT