TERNATE, OT - Dinas Pendidikan (Dispend) Kota Ternate, menilai program kebijakan belajar menggunakan sistem online tidak efektif, karena di wilayah Maluku Utara khususnya di beberapa Kecamatan di Kota Ternate, sarana prasarana telekomunikasi belum merata.
Meski demikian, kebijakan ini tetap diberlakukan sebagai upaya mencegah penyebaran coronavirus di Kota Ternate.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispend) Kota Ternate. Ibrahim Muhammad, kepada indotimur.com Rabu (25/3/2020) mengatakan, program siswa/siswi belajar menggunakan sistem online tidak efektif.
"Karena tidak semua siswa/siswi mengunakan handpone android, apalagi.di Kecamatan yang ada di luar pulau Teenate, misalnya Moti, Hiri, Batang Dua, tidak semua siswa mengunakan handphone kalaupun ada sinyal provider kurang bagus," ungkapnya.
Meski demikian, Dispend Kota Ternate tetap meminta siswa/siswi untuk belajar melalui sistem online dengan mengunjungi website, "ada beberapa aplikasi yang kami sudah luncurkan, kami berharap mereka bisa kunjungi dan gunakan aplikasi tersebut," harapnya.
Meski cara ini tidak maksimal, namun dengan kebijakan ini, para pelajar khususnya SD dan SMP tidak keluar rumah, "ini juga salah satu upaya agar warga khususnya pelajar tidak keluar rumah," ujar Ibrahim.
Dia berharap, para orang tua siswa untuk terus memantau aktifitas anak-anak di rumah, sehingga upaya pencegahan coronavirus dapat dilakukan.
"Sehingga kita berharap peran orangtua itu lebih besar, jadi sistem rumahkan anak-anak ini dengan tujuan kita beri porsi peran pengawasan kepada orangtua, mudah-mudahan anak-anak tetap konsisten belajar dirumah," jelasnya
Dia bahkan menegaskan, jika ada siswa/siswi yang masih berkeliaran di luar rumah, Dispend meminta Satpol PP untuk mengambil langkah tegas.
"Kalau lihat anak-anak berkeliaran di luar rumah, saya perintahkan Satpol PP tangkap kemudian pulangkan di rumah," tegasnya. (ded)






