TERNATE, OT- Direktur Lembaga Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (eLS-KAP) Maluku Utara, Hasbi Yusuf menyampaikan, "Lomba Kampong Siaga Covid-19" yang akan dilaksanakan oleh wahana visi Indonesia (WVI), Pemerintah Kota Ternate, Daurmala dan Kementerian Kesehatan, sangat tidak relevan.
“Saya kira ini suatu rencana yang bukan saja tak relevan tapi tidak peka terhadap kondisi sosial masyarakat,” ujar Hasbi.
Dalam lomba ini, kata Hasbu, ada hadiah yang ditawarkan kepada para pemenang sebesar Rp 60 juta. Makin aneh lagi, kata Hasbi, kenapa ditengah darurat nasional kesehatan pemerintah justru akomodasi kegiatan seperti ini? Kenapa tidak beli saja sembako atau APD atau kebutuhan lainnya yang dibutuhkan masyarakat?
Lanjutnya, jika untuk merangsang partisipasi masyarakat, tim gugus Covid-19 disetiap kecamatan, kelurahan, RT dan RW dibantu Polsek dan Koramil dan masyarakat diberdayakan saja.
“Saya yakin masyarakat di level bawah bekerja murni kemanusiaan tanpa embel-embel hadiah atau uang. Mereka telah bekerja untuk kampung mereka sendiri dengan gotong royong,” katanya.
“Saya takut dengan adanya lomba Covid-19 apalagi dengan hadiah uang Rp 60 juta justru melemahkan partisipasi masyarakat. Orientasi masyarakat bukan lagi pada kegotongroyongan tetapi sudah pada hadiah. Pada tingkat tertentu ini jelas akan merusak solidaritas masyarakat dalam menangani Covid-19 di setiap keluruhan, kecamatan dan RT dan RW,” katanya.
Hasbi, berharap pemerintah kota Ternate lewat wali kota agar membatalkan kegiatan lomba yang tak mendidik ini. “Saya kira Pemkot Ternate harus lebih serius dan fokus menangani penyebaran Covid-19 di kota ini,” ujarnya.
Menurut, wabah Covid-19 itu bencana nasional bukan hari jadi kota Ternate (HJT) atau acara agustusan sehingga perlu bentuk panitia lomba dan lain lain.
“Rakyat butuh makan dan terjamin kesehatan mereka dari Covid-19. Rakyat tidak butuh lomba apapun. Kematian dan penderitaan rakyat tak bisa dilombakan. Jangan main main dengan nyawa rakyat. Anggaran kita terbatas jangan diamburkan untuk sesuatu yang tidak masuk akal,” tegas Hasbi.
Menurutnya, Pemerintah kota Ternate harus bikin prestasi bukan peristiwa yang tak berujung. “Jangan tunjukan tingkah laku yang hanya menunjukan tumpulnya nurani Kemanusiaan. Sekali lagi hentikan lomba ini yang justru hanya akan merusak solidaritas dan kegotongroyongan masyarakat dalam melawan virus corona (Covid-19),” tutupnya.(awie)






