Home / Nusantara

Pemkot Ternate Dinilai Ciptakan Kerumunan Karena Berpikir Pendapatan

27 April 2020
Nurlaela Syarif

TERNATE, OT- Di tengah pandemi wabah Corona Virus Disease 2029 (Covid-19), Pemerintah Kota Ternate bukan membatas maupun melarang warga melakukan aktivitas. Justru Pemkot dinilai menciptakan kerumunan.

Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif menyayangkan kebijakan Pemkot Ternate yang menciptakan kerumunan dibeberapa titik pasar. Menurutnya, sejak awal sebelum ramadan tiba, Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate sudah usulkan agar antisipasi pedagang musiman takjil dan lonjakan pembeli di sejumlah pasar. 

Pemkot dalam hal ini Dinas terkait perlu tegas mengunakan kewenagangan mengatur lokasi pedagang. 

“Kami bukan ingin pedangan berhenti jualan, tapi gagasan agar pemberlakuan jaga jarak antara pedagang 1 dengan lainnya wajib di berlakukan, pedangan wajib pakai masker, pembeli juga, tapi fakta di lapangan terjadi lain,” ujarnya.

Dalam pemetaan Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate, persoalan pasar dan pedangan ini sudah bertahun-tahun menjadi polemic. “Inikan ada kepentingan tiga Dinas disini ada Disperkim, Dishub dan Disperindag, semua punya ego sektoral masing-masing,” katanya. 

Lebih lanjut menurut Nurlaela, apa salahnya untuk tahun 2020 ini saja dalam kondisi darurat kemanusiaan, dimana progres kasus positif terus meningkat, dampak ini global, harusnya tiga dinas ini duduk dan atur bersama, agar pasar Gamalama, Bahari Berkesan bisa tertib, pasar Bastiong, areal Tapak dan sejumlah pasar lainnya diatur agar keamanan pembeli dan pedagang, pembatasan jaga jarak bisa tegas diberlakukan.

“Kami harap Pemkot jangan dulu berpikir dapat untung retribusi atau pemasukan PAD (pendapatan Asli daerah), kami minta Pemkot harus kedepankan unsur darurat kemanusiaan,” tegasnya.

Dia menambahkan, dengan adanya wabah ini jamaah yang salat di masjid saja dianjurkan salat di rumah, jadi mari wajib untuk tertibkan ini untuk darurat kemanusiaan.(awie)


Reporter: Munawir Suhardi

BERITA TERKAIT