Home / Nusantara

Pemkab Haltim Justru Khawatir Ditetapkan New Normal

03 Juni 2020
Muh Din

HALTIM,OT- Setelah Pemerintah Pusat menetapkan dua daerah di Maluku Utara (Malut) diantaranya Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) dan Halmahera Tengah (Halteng), sebagai daerah yang berlakukan New Normal atau tatanan berkehidupan baru membuat Bupati Haltim merasa khawatir.

Bupati Haltim Muh Din mengatakan, dengan ditetapkan Kabupaten Halmahera Timur sebagai salah satu daerah yang memberlakukan New Normal di Maluku Utara membuat dirinya khawatir.

“Yang pertama saya malah khawatir karena dengan ditetapkan New Normal berarti maka pintu masuk Haltim akan semakin terbuka dengan kedatangan orang dari luar Maluku Utara,” kata Muh Din, usai melaksanakan upacara Selasa (02/06/2020).

Menurutnya, Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halmahera Tengah akan kedatangan orang dari luar seprti Jakarta, Makassar bahkan dari luar Negeri seperti Wuhan (Cina).

“Yang jadi pertanyaan sanggupkah dan siapkah kita punya sumberdaya manusia dan peralatan medis untuk mendeteksi orang tersebut membawa virus corona atau tidak,” tutur dia.

Dikatakan, meskipun dengan rasa kekhawatiran akan tetapi penatapan daerah New Normal tersebut merupakan kebijakan pusat, sehingga dirinya tetap menerima karena Bupati adalah pejabat Negara.

“Apappun keputusan negara tidak bisa tidak kita harus tetap terima dan harus diberlakukan,” katanya.

Kata bupati, New Normal atau tatanan berkehidupan baru untuk Kabupaten Halmahera Timur dirinya selaku pejabat Negara maka akan tetap menindaklanjuti dan melakukan keputusan penetapan New Normal tersebut.

Lanjut orang nomor satu di Pemkab Haltim ini, terkait dengan New Normal itu untuk langkah taktisnya akan diperketat pintu masuk baik laut maupun udara. Dan kemungkinan bisa saja orang dari Wuhan datang di Haltim menjadi tenaga kerja dan membawa virus bahkan menularkan keluar. Kondisi ini bisa membahayakan.

Lebih jauh kata bupati, karena dikatakan di Haltim sudah New Normal maka protokol kesehatan akan semakin diperketat untuk mencegah dan memtus mata rantai penularan virus Covid-19 dari luar Haltim.

“Kita sudah membuka diri, maka saya katakan protokol kesehatan harus semakin diperketat,” katanya.

Bahkan kata Bbupati, di Haltim tidak ada industri lain hanya memiliki industri pertambangan dan di Aneka Tambang (Antam) memiliki tenaga kerja dari Jakrata dan Cina.

“Maka kita akan instruksi pihak perusahan untuk memiliki alat mendeteksi semua kariyawan yang masuk,” katanya.

Muh Din menambahkan, protokoler kesehatan harus tetap jalan di perusahan bahkan harus dilakukan Isolasi Mandiri selama 14 hari sebelum melakukan aktivitas.

“Antam sejauh ini komukisasinya berjalan, mereka tetap jalankan protokol kesehatan bagi karyawan,” tambah Muh Din. (dx)


Reporter: Rudi Mochtar

BERITA TERKAIT