Home / Nusantara

Operasi SAR Ditutup, Warga Orimakurunga Dinyatakan Hilang

Arafah : Kita Terus Melakukan Pemantauan
19 Juni 2020
Operasi pencarian nelayan Kayoa hari ke-7

HALSEL, OT - Operasi pencarian terhadap seorang nelayan asal.Desa Orimakurunga Kayoa.Halmahera Selatan, oleh tim gabungan Basarnas Ternate bersama potensi SAR dan masyarakat telah memasuki hari ke-7, sejak dilaporkan hilang.

Operasi pencarian hari ke-7 telah dilakukan dari pagi hingga sore hari sesuai rencana operasi, namun pencarian belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah, dalam keterangan resminya mengatakan, sesuai SOP Basarnas telah melakukan pencarian terhadap korban selama tujuh hari namun belum menemukan tanda keberadaan korban, sehingga operasi SAR ditutup, dengan kesimpulan korban dinyatakan hilang.

Arafah menambahkan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban. Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban serta mengucapkan terimakasih kepada tim SAR yang telah membantu untuk melakukan pencarian.

Lanjut Arafah, meski operasi SAR telah ditutup, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan. Apabila sewaktu-waktu baik itu dari nelayan maupun masyarakat yang melihat atau menemukan tanda-tanda keberadaan korban agar segera melaporkan ke Basarnas agar ditindaklanjuti kembali.

"Karena informasi telah disampaikan kepada para nelayan maupun kapal-kapal yang melintas di lokasi kejadian agar segera melapor ke Basarnas apabila menemukan korban," kata Arafah dalam rilisnya.

Arafah atas nama Basarnas juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan operasi SAR selama tujuh hari ini, baik itu dari TNI/Polri, masyarakat serta pihak keluarga.

Dengan telah ditutupnya operasi SAR, maka seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terimakasih.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa naas tersebut terjadi pada tanggal 11 Juni 2020 sekitar pukul 16.00 WIT.

Korban diketahui pergi memancing di rompon depan pulau Taneti, namun korban tidak kembali lagi. Masyarakat setempat sudah berusaha mencari korban namun tidak ditemukan.

Saat melaut, korban menggunakan longboat warna kuning, putih, biru. Longboat tersebut beberapa hari lalu ditemukan warga, namun korban tidak ditemukan. (thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT