Home / Nusantara

Dua Kades di Kecamatan Jorongan Diduga Sunat Bantuan Huntap

04 Maret 2021
Salah satu buku rekening milik warga

HALSEL, OT – Kepala Desa (Kades) Kurunga dan Desa Kukupang, Kecamatan Joronga, Kabuapten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) diduga sunat bantuan Hunian Tetap (Huntap) untuk warga yang rumahnya rusak parah disaat gempabumi tahun 2019 lalu.

Sukardi Tamrin, warga Desa Kurunga kepada indotimur.com mengatakan, penyaluran bantuan tersebut melalui rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan jumlah Rp 50 juta per Kepala Keluarga (KK).

Namun saat dicek di rekening sudah dipotong Rp 15 juta, sehingga saldo yang tersisa Rp 35 juta.

“Awalnya bantuan itu kami tidak tahu kalau sudah masuk di rekening, karena sesuai keterangan kepala Desa ke warga penerima bantuan bahwa anggaran itu belum masuk,” terangnya.

Hanya saja, dirinya dan beberapa warga di dua desa itu juga medapat bantuan UMKM dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan sehingga pihaknya mengecek saldo di rekening.

“Informasinya bantuan UMKM sudah masuk, ternyata belum. Tapi saya sempat kaget karena sudah ada saldo di rekening sebesar Rp 35 juta. Ternyata uang itu adalah bantuan Huntap yang nilainya Rp 50 juta, namun sudah ada penarikan Rp 15 juta," ujarnya.

Sukardi mengaku, bantuan tersebut sudah masuk ke rekening sejak tanggal 8 Agustus 2020 lalu, tapi tidak ada pemberithauan dari kepala desa bahkan kepala desa menyampaikan belum ada bantuan itu.

Lanjut Sukardi, pihak bank menyampaikan bahwa uang senilai Rp 15 juta itu ditarik oleh masing-masing kepala desa pada 2 Oktober 2020 lalu.

“Bantuan itu masuk ke rekening pribadi warga, tapi Kades bisa tarik uang itu karena warga yang belum ada rekening dibuat secara kolektif oleh Kades saat itu,” akunya.

Sementara warga lainynya, juga mengalami hal yang sama, dimana saldo tabungan mereka berkurang Rp 15 juta tanpa sepengetahuan.

"Saya juga kaget ada penarikan uang Rp 15 juta ini untuk apa," ujar Samsi. Warga lainnya.

Sedangkan salah satu warga Desa Kakupang, Wahid, juga bernasib sama karena saldo di rekeningnya juga berkurang Rp 15 juta, sehingga tersisa Rp 35 juta.

"Waktu kami pertanyakan di kades, tapi Kades sampaikan bantuan masuk baru warga yang rumahnya rusak ringan, sementara rusak berat belum masuk, namun buktinya uang tersebut masuk sejak tanggal 8 Agustus 2020. Mana yang betul," terangnya.

Belum lagi, Kata dia, keterangan pihak bank bahwa penarikan itu dilakukan oleh masing-masing kepala Desa.

Sekedera diketahui penerima Huntap di Halmahera Selatan bagi warga yang rumahnya rusak berat disaat gempa tahun 2019 berjumlah 1.200 KK.

Sementara hingga berita ini dipblish, kedua kades tersebut belum bisa dikonfirmasi karena berada di kecamatan Joronga.(iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT