TERNATE, OT - Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba usia dini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara mencanangkan Aksi Deklarasi Perang Melawan Narkoba di Lingkup Pendidikan, antara BNN Malut dengan Pemprov Malut, Pemkot Ternate, Akademika perguruan tinggi SMA,SMK, MA, SMP dan MTS se kota Ternate.
Pelaksanaan Aksi Deklarasi Perang Melawan Narkoba di Lingkup Pendidikan berlangsung di ballroom hotel Muara Ternate, Selasa (6/4/2021).
Kepala BNN Malut, Brigjen (Pol) Roy Hardi Siyahaan mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut tingginya perkara penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar akhir-akhir ini.
Roy berharap, dengan deklarasi ini, berbagai kegiatan kampus maupun sekolah menyertakan sosialisasi bahaya dan oencegahan narkoba baik di lingkungan kampus maupun sekolah.
"Tadi sudah kami sepakat secara bersama dan mendeklarasikan untuk mencegah masuk narkoba di kalangan mahasiswa maupun pelajar," kata Roy kepada indotimur.com.
Dia juga mengaku, setelah adanya deklarasi ini tentu pihak Pemprov Malut, Pemkot Ternate, kampus maupun sekolah akan membuat suatu trobosan agar sama-sama membuat deklarasi peran melawan narkoba agar semua masyarakat tau.
"Semoga dengan adanya program ini bisa menekan angka penyalahgunaan narkoba yang melibatkan pelajar di Malut," harapnya.

Suasana foto bersama
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut melalui Kepala Bidang SMA, Ramli Kamaluddin mengatakan, dengan deklarasi ini, pihaknya akan melaporkan ke Kadis untuk ditindaklanjuti ke seluruh sekolah SMA dan SMK di Kabupaten/Kota agar bisa diterapkan.
"Nanti akan kita buat edaran supaya bisa dijalankan," tuturnya.
Dia memastikan Dikbud akan menindak sekolah yang tidak menjalankan edaran hasil deklarasi pencegahan narkoba tersebut. "Kalau tidak dijalankan ya, sanksinya bisa dievaluasi," tegas Ramli.
Sementara, Wakil rektor I Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr. M Ridha Ajam mengatakan, hasil deklarasi ini akan dilaporkan ke Rektor dan selanjutnya akan mendorong untuk mendesain rencana aksi dengan melibatkan lembaga kemahasiswaan internal.
"Kita berharap kerjasama dengan BNN bisa terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa dunia kampus memang benar-benar bersih dari narkoba," katanya.
Terkait kesepakatan tes urine bagi tenaga pendidik (dosen dan guru) dan peserta didik (mahasiswa/pelajar), Rida menyatakan akan ditindak lanjuti secara internal.
"Nanti kita bicarakan lagi, karena tes urine tidak gratis, makanya kita juga minta dukungan pemerintah," ungkapnya.
Sementara itu, Pj Wali kota Ternate, Hasyim Daeng Barang mengatakan, pencegahan narkoba paling utama ada pada tingkat kepedulian terutama di tingkat keluarga.
Karena menurutnya, jika satu keluarga sudah dididik untuk melakukan hal-hal baik maka tentunya berimplikasi pada kehidupan anak saat keluar dari lingkungan keluarga.
"Yang paling penting, kita juga minta untuk bersama-sama membantu aparat penegak hukum baik Polisi maupun BNN, karena kita tidak bisa kerja tanpa ada dukungan dari semua lapisan termasuk masyarakat," pungkasnya.
(ian)



