TERNATE, OT - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Stasiun Baabullah Ternate mengatakan, badai Siklon Tropis 94W atau badai Surigae di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua telah redam. Namun warga diimbau tetap waspada karena dampaknya tinggi gelombang mencap 4 meter.
Petugas Prakirawan BMKG Kelas I Stasiun Baabullah Ternate, Fahmi kepada indotimur.com, Rabu (21/4/2021) mengatakan, hasil pemantauan badai siklon Surigae tersebut telah bergeser ke arah Barat Papua menuju ke wilayah Filipina.
Menurut Fahmi, perpindahan badai Surigae ini sekaligus memberikan pemulihan cuaca di wilayah Malut, maka adanya fenomena baru yang menyebabkan perubahan cuaca yakni terjadi konfergensi udara dan peningkatan tinggi gelombang yang sementara berlangsung.
Sementara kecepatan angin saat ini dari 30 knot atau dikonfersi dalam hunting perhatian yaitu 10-60 kilometer per jam, angka ini sudah kembali normal yaitu 0,5-15 knot.
Sedangkan tinggi gelombang secara umum 1,25-2,5 meter dibeberapa wilayah, misalnya perairan samudera pasifik Utara Halamahera, Loloda, Morotai dan sekitarnya tinggi gelombang berpelung mencapai 4 meter.
"Saat ini dampak tidak langsung yang masih dirasakan hanya tinggi gelombang dibeberpa wilayah yang kami sebutkan," ujar Fahmri.
"Kami mengimbau kepada masyarakat khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan, perlu meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan aktivitas pelayaran karena adanya ancaman gelombang tinggi yang mencapai 4 meter akibat dampak tidak langsung badai siklon Surigae," pungkas Fahmi.(ier)



