Home / Nusantara

BEM Ekonomi Maluku, Malut dan Papua Bawa Isu Strategis di LKN ISMEI 2021

10 April 2021

TERNATE, OT- Latihan Kepemimpinan Nasional (LKN) Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Tahun 2021 di Jakarta, pada 5-8 April 2021 yang dihadiri kurang lebih 57 kampus seluruh Indonesia menjadi sebuah pemikiran baru arah ekonomi indonesia yang ditentukan oleh kaum muda ekonom hari ini.

Dalam kegiatan itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ekonomi Maluku-Papua membawa isu strategis wilyah dalam kegiatan tersebut, karena LKN ISMEI tidak saja bermuara pada kepentingan pleno kongres maupun lainnya.

Koordinator ISMEI Wilayah XI, Dzulkifli Kalla Halang, dalam rilisnya yang diterima redaksi indotimur.com menyampaikan, ISMEI Wilayah XI yang meliputi Wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat merupakan representasi Lembaga Resmi BEM Ekonomi Indonesia Timur, dari total 12 Kampus anggota ISMEI Wilayah XI.

Dari jumlah peserta itu, kata Dzulkifli,  dihadiri 6 Kampus besar di Wilayah Timur Indonesia, yakni provinsi Maluku dari Universitas Pattimura Ambon dan Universitas Kristen Maluku.

Sementara dari Provinsi Maluku Utara, terdapat Universitas Khairun, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan IAIN Ternate, sedangkan dari Provinsi Papua hadir juga Kampus terbesar di Papua yakni Universitas Cenderawasih Papua.

“Dari keenam kampus ini kami sudah menjadi representasi wilayah atas kehadirannya pada LKN ISMEI 2021,” kata Dzulkifli.

Dzulkifli mengaku, momentum acara LKN ISMEI yang dilaksanakan selama 4 hari itu, berbagai isu di Indonesia Timur yang sudah menjadi muatan rekomendasi saat Pelantikan dan Rakerwil Wilayah tahun 2019, sudah menjadikan suatu muatan dalam membedah dan memberikan sumbangsih atas problem wilayah yang kerap terjadi dalam sisi pertumbuhan ekonomi hari ini.

“Keempat wilayah atau provinsi ini merupakan suatu batang tubuh yang seksi oleh investor terhadap dunia bisnis di Indonesia Timur, “ kata Koordinator ISMEI Wilayah XI.

Di provinsi Maluku, ada Blok Masela, Investasi tambang gunung botak, ekowisata danau rana, reklamasi pantai kiom hingga strukturalis birokrasi yang belum terlaksana dengan baik.

Sementara di Provinsi Maluku Utara menjadi sentral industri pertambangan dari operasi PT IWIP, PT NHM dan PT HARITA yang sudah membumingkan ekspansi wilayah operasi pertambangannya. Bukan hanya hal ini, Program Lumbung Ikan Nasional dan DOB di Provinsi Maluku Utara menjadi buah pemikiran yang didorong semua delegasi BEM Ekonomi Maluku Utara.

Lanjut Dzulkifli, tidak kalah menarik dengan Papua yang membawa isu sentral ekonomi, yakni revitalisasi otonomi khusus Papua dan investasi di tanah Papua, persoalan HAM di Papua yang belum menemukan titik terang hingga butuh perhatian serius dari pemerintah pusat karena akan hal ini kerap terjadi di Papua.

“Dari isu sentral perekonomian Indonesia Timur hari ini kita semua membuka mata dan pikiran, bahwasannya Indonesia Timur menjadi sebuah road map Iklim Investasi Indonesia Timur, maka kami dari BEM
Ekonomi di Wilayah Indonesia Timur selayaknya memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah pusat dalam hal Iklim Investasi Indonesia Timur, demi keberlanjutan dari roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia timur secara terbuka,” terangnya.(red)


Reporter: Tim
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT