TERNATE, OT - Dosen peneliti Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate Nurhalis Wahidin menilai, untuk menata kawasan konservasi terumbu karang, harus ada sinergi dan komitmen bersama.Hal ini disampaikan usai pelaksanaan kegiatan workshop konservasi terumbu karang yang terpusat di kawasan wisata pantai Jikomalamo, Rabu, (12/12/2018).

Nurhalis yang juga narasumber dalam workshop konservasi terumbu karang mengatakan, untuk menata kawasan konservasi, salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah potensi konflik di masyarakat, sebab ada anggapan dilarang padahal mengatur.

Namun, kata dia, pemerintah dalam komitmenya untuk mengatur pembangunan kawasan perlindungan harus diawali dengan komitmen, sehingga jika sudah tertanam komitmen maka selaku peneliti, pihaknya siap untuk memberikan data.

"Karena reklamasi merupakan bangunan pantai yang banyak ekosistem maka reklamasi bentuk konversi lahan laut untuk dapat menjadi lahan reklamasi karena akan ada banyak ekosistem yang hilang, salah satunya terumbu karang yang bersistem perairan dangkal yang selalu dekat dengan pantai," terangnya.

Nurhalis membeberkan, sesuai hasil penilitian untuk tapak 1 dan tapak 2 belum bisa dipastikan, namun untuk reklamasi Kalumata, sementara masih dianalisa dan diteliti, "yang masih dominan substrat dasar pasir dan lamun jika ada pergerakan terus ke arah barat hingga ke Sasa, banyak terumbu karang yang terancam," ucapnya.

Meski demikian, dia mengaku, data perencanaan reklamasi sudah ada, namun belum overlay dan belum dianalisis seberapa besar yang akan hilang, "hingga pada kegiatan inilah yang harus dilengkapi dengan dokumen lingkungan yang di dalamnya apa yang harus dibuat karena akan berdampak pada ekosistem terumbu karang maka langkah penanganan seperti apa apa yang harus dibuat," pungkasnya.(ian)