TERNATE, OT - Guna memperkenalkan kekayaan cagar budaya yang ada di Ternate, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Maluku Utara (Malut), melaksanakan program Goes to School di 23 sekolah baik tingkat dasar maupun menengah pada 4 Kecamatan di Kota Ternate.
Kepala BPCB Maluku Utara, Muhammad Husni dalam rilis yang diterima redaksi indotimur.com, menyebutkan, program Cagar Budaya Goes to School merupakan salah satu kegiatan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara dalam bentuk kerjasama dalam memberikan pemahaman, sosialisasi kepada siswa siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kata dia, BPCB Maluku Utara, menargetkan, program ini akan merambah 23 titik sekolah baik tingkat SD maupun SMP di wilayah Kota Ternate secara serentak.
Untuk program ini, lanjut Husni, BPCB Maluku Utara bekerjasama dengan Kantor Bahasa Maluku Utara serta berbagai komunitas dan organisasi seperti Ternate Heritage Society, Jaringan Komunitas Ternate, KNPI Kota Ternate dan relawan pengajar, yang dibagi menjadi 13 tim untuk mengunjungi 23 titik sekolah yang tersebar di 4 kecamatan di Pulau Ternate.
Kata dia, setiap tim yang dibentuk, memiliki cara penyampaian yang berbeda-beda di tiap sekolah, namun tujuan yang dicapai tetap satu, yaitu mulai mengenalkan dasar Cagar Budaya kepada para pelajar.
"Menggunakan alat peraga berupa foto beberapa benteng di Ternate, puzzle dan video terbukti cukup ampuh menarik perhatian para pelajar. Nyatanya anak-anak sangat aktif saat mendengarkan serta antusias saat diberi pertanyaan. Bahkan kepala dari beberapa sekolah meminta untuk mengunjungi mereka lagi dengan kegiatan serupa karena dianggap sangat penting dan bermanfaat jika para pelajar dapat terlibat," tukasnya.
Husni menambahkan, kegiatan ini juga menjadi salah satu pendukungan BPCB Maluku Utara dalam menyambut Hari Jadi Ternate (HJT) ke-768, "selain itu juga melaksanakan pembersihan dinding di Benteng Oranje dan Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya. Generasi penerus harus mulai mengenal apa itu Cagar Budaya yang dikemas secara menarik yang disisipi dengan penjelasan ringan namun sarat makna," tambah Husni.
"Ke depannya harus semakin sering dilaksanakan agar semakin banyak pelajar yang mengenal dan nantinya diharapkan terlibat dalam pelestarian Cagar Budaya”, tutup Husni seraya menyatakan, akan mengajak serta komunitas juga sebagai bagian dari pelibatan aktif masyarakat dalam upaya melestarikan Cagar Budaya. (ian)