Home / Indomalut / Ternate

Masyarakat Ternate Puas Atas Pelayanan Publik Pemkot

Sutopo : Hasil Survei IKM Akan Dijadikan Bahan Evaluasi
31 Desember 2017
Kepala Bagian Adbang Setda kota Ternate, Sutopo Abdullah

TERNATE, OT- Bagian Administrasi dan Pembangunan (Adbang) Setda kota Ternate, akan menjadikan hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan Lembaga Survei Sosial, Ekonomi Politik (Leskop), sebagai bahan evaluasi terhadap rencana strategis pemerintah kota dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Kepala Bagian Adbang Setda kota Ternate, Sutopo Abdullah kepada sejumlah wartawan, belum lama ini mengatakan, hasil survei yang dilakukan Leskop, akan menjadi masukan bagi pemerintah kota Ternate, dalam mengambil kebijakan pembangunan.

Sutopo mengatakan, hasil survey yang dilakukan Leskop telah disampaikan kepada wali kota Ternate Burhan Abdurahman. "Wali kota meminta, agar hasil survei ini dipersentasikan kepada seluruh SKPD dilingkup Pemkot Ternate terutama bagi SKPD berkait," ujar Sutopo.

Dia berharap, hasil survei ini menjadi bahan evaluasi, sehingga ada peningkatan pelayanan, sebab meski berkategori baik, namun ada kecenderungan mencapai 63 persen. "Belum ada mencapai pada angka 75 persen tapi masih di bawa 70 persen, kita berharap kedepan kepuasan masyarakat bisa menyentuh langsung di masyarakat," tukasnya.

Terkait pelayanan pendidikan, Sutopo menduga, masyarakat belum begitu paham mengenai Biaya Operasional Sekolah (BOS). "Jadi catatan ini kedepan misalnya kita menilai pelayanan kepada sekolah-sekolah tetapi yang langsung berkitan dengan masyarakat," ujar mantan Kabag Humas itu.

Dia mengaku, survey kepuasan publik ini, baru pertama kali dilakukan Pemkot Ternate dengan tujuan mengukur satu tahun pelayanan pemerintah lewat APBD. "Jadi mudah-mudahan kedepan kita berharap survei semakin meningkat dan ini menjadi masukan bagi Pemkot Ternate, dan kita akan menyampaikan DPRD kota Ternate terkait hasil survei ini sehingga bisa menjadi rujukan di DPRD bahwa ada beberapa aspek yang perlu kita benahi bersama-sama," tutupnya.

Sebelumnya, Lembaga Survei Sosial, Ekonomi Politik (Leskop), telah melakukan survei di seluruh kecematan di kota Ternate terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkait pelayanan pemerintah kota (Pemkot) Ternate terhadap masyarakat kota Ternate tahun 2017.

Survei dilakukan selama tiga puluh hari sejak, awal November hingga akhir November 2017, dengan sampel pada 8 kecamatan dengan rincian, Ternate Selatan sebanyak 440 responden, Ternate Tengah 390 responden, Ternate Utara 225 responden, Ternate Barat 60 responden, Pulau Ternate 60 responden, Pulau Hiri 60 responden, Pulaua Moti 60 responden, dan Batang Dua 30 responden.

Objek survei terkait pelayanan Pendidikan, pelayanan Kesehatan, pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil, Saran dan prasarana kota, pelayanan air bersih dan pelayanan administrasi kelurahan.

Hasil survei menyebutkan, indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap layanan pendidikan di kota Ternate sebesar 70,18 atau masuk dalam kategori B (baik). nilai IKM tersebut diperoleh dari nilai rata-rata kepuasan sebesar 2,81.

Sedangkan, IKM terhadap layanan kesehatan di kota Ternate sebesar 68,32 atau masuk dalam kategori B (baik), nilai IKM tersebut diperoleh dari nilai rata-rata kepuasan sebesar 2,73.

Begitu juga dengan IKM terhadap layanan Kependudukan dan Catatan Sipil di kota Ternate sebesar 64,17 atau masuk dalam kategori B (baik), nilai IKM tersebut diperoleh dari nilai rata-rata kepuasan sebesar 2,57.

Kemudian, IKM terhadap layanan air bersih di kota Ternate sebesar 63,28 atau masuk dalam kategori B (baik), nilai IKM tersebut diperoleh dari nilai rata-rata kepuasan sebesar 2,53 sedangkan, untuk IKM terhadap layanan administrasi kelurahan di kota Ternate sebesar 71,46 atau masuk dalam kategori B (baik) dengan nilai IKM rata-rata kepuasan sebesar 2,86.

Direktur Lembaga Survei Sosial, Ekonomi Politik Muhammad Ramdani kepada sejumlah wartawan mengatakan, sesuai fakta di lapangan, meski ada ketidakpuasan pada pelayanan air bersih, pelayanan pendidikan atau pelayanan perintah kota Ternate pada umumnya, namun secara umum pelayanan pemerintah termasuk dalam kategori baik.

"Kalau diambil persen per person maka orang akan menjawab bahwa ada masalah, tapi dikalkulasikan secara keseluruhan sesuai multisteik dari metodologi penelitian menggunakan multisteik jadi masyarakat yang berkunjung di setiap tempat pelayanan apakah di PDAM, maupun di Dinas Pendidikan atau di sekolah SD sampai tingkat SMP ternyata hampir sebagian masyarakat berasumsi sesuai dengan pilihan yang ada mereka sangat puas terhadap pelayanan di kota Ternate," kata Ramdani.

Meski demikian, dia mengaku, pada pelayanan air bersih terdapan ketidakpuasan masyarakat khususnya di Ternate Utara dan Pulau Ternate, namun jika dikalkulasikan sesuai dengan hasil presentasi dan metodologi yang ada, hampir di atas rata-rata cukup puas misalnya Selatan Tengah dan Ternate Barat.

Dibidang kesehatan, kata Ramdani, bantuan pemerintah kota Ternate melalui Duafa Center, memberikan kredit point atas pelayanan kesehatan di kota Ternate. " Di kelurahan Kalumata dan Kayu Merah misalnya, ada warga yang harus menjalani amputasi kaki, karena di Ternate belum ada kaki palsu maka mereka minta bantuan ke Duafa Center sehingga Duafa Center membarangkatkan ke Bandung dan Makassar untuk menggantikan kaki palsu yang anggarannya bersumber dari pemerintah kota Ternate," kata Ramdani

Masih di bidang kesehatan, sambung Ramdani, ada beberapa bantuan dari Pemkot bagi ibu hamil, namun bantuan tersebut, tidak tersoasilisasi. "Kami akan presentasi kepada seluruh SKPD di lingkup Pemkot Ternate tentang pelayanan yang terjadi kota Ternate, dengan rekomendasi-rekomendasi sehingga instansi terkait bisa membenahi sistim pelayanan masyarakat," tukasnya.

Dibidang pendidikan, kata Ramdani, tidak kurang dari 17 mahasiswa yatim piatu di Poltekes yang mendapat bantuan anggaran dengan berbagai persyaratan seperti surat keterangan domisili dari pihak kelurahan dan surat keterangan kurang mampu. "Sebanyak 17 orang yang diberikan anggaran oleh Pemkot Ternate yang terdiri dari 7 orang Bidan dan 10 Keperawatan," ujar Ramdani.

Sementara untuk pelayanan lainnya, Leskop memberikan rekomendasi kepada Pemkot Ternate khsusnya di Ternate Pulau dan Ternate Utara tentang skor yang begitu rendah terhadap pelayanan air bersih, dan ada juga beberapa skor tentang rumitnya pelayanan yang sangat lambat.

"Namun jika dipresentasikan secara keseluruhan diangka rata-rata berasmusi baik, ini adalah fakta berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh 113 orang surveor yang khusus di kota Ternate dan objeknya ditempat-tempat pelayanan bahkan diambil juga sampel di setiap kelurahan," tambahnya.

Dengan demikian, kata Ramdani, ada beberapa rekomendasi yang harus menjadi perhatian serius pemerintah dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat. "Untuk itu kedepan kita akan merekomendasikan sejumlah keluhan warga terhadap tingkat pelayanan pemerintah.


(thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT