Home / Berita / Pendidikan

Tak Ada Kursi, Siswa SD Wayakuba Halsel Melantai Saat Belajar

30 April 2018
Anggota DPRD Halsel saat berada di dalam kelas yang tidak ada meja dan kursi

HALSEL OT - Sejumlah sarana dan prasaran pendidikan dan kesehatan di wilayah kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), saat ini tidak terurus. 

Hasil reses anggota DPRD Halsel ke sejumlah kecamatan di wilayan itu menemukan banyak masalah terkait dengan dunia pendidikan. Salah satunya di Sekokah Dasar (SD) desa Wayakuba kecamatan Bacan Timur Selatan kabupaten Halsel. 

Berdasarkan hasil reses, ditemukan sejumlah kelas pada SD tersebut tidak memiliki kursi dan meja sehingga siswa harus melantai saat mengikuti proses belajar mengajar. 

"Kami temukan salah satu sekokah SD di Wayakuba tidak ada kursi dan meja," ujar Gufran Mahmud,  ketua Komisi II DPRD Halsel,  Senin (30/4/2018) di ruang komisi II DPRD Halsel. 

Sudah begitu, lanjut Gufran, guru yang mengajar di SD tersebut semunya guru sukarela ditambah satu guru Halsel Cerdas (GHC) namun sudah tidak lagi mengajar.

"Hanya kepala sekolah yang PNS, sementara lainnya honor lepas, bahkan guru HCL sudah tidak lagi mengajar," jelas politsi Partai Golkar itu. 

Kata Gufran, ini akibat dana pendidikan 20 persen, fokusnya sangat tidak jelas peruntukannya dan tidak menyentuh pendidikan. "Kedepan, dana pendidikan harus diatas 20 persen dari APBD untuk fokus ke pendidikan," harapnya. 

Kurangnya guru PNS di sejumlah sekokah di desa,  kata Gufran, akibat dari menumpuknya para guru PNS ibukota krecamatan dan ibukota kabupaten Halsel. 

Gufran meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Haldel untuk dapat melihat dan mengatasi masalah ini secepatnya. Sementara Kadis Dikbud Halsel Hj Nurlaila Muhammad, hingga berita dipublish belum dapat dikonfirmasi karena masih berada di luar daerah.(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT