Home / Berita / Pendidikan

Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Kie Raha Ternate Tolak Penghapusan Mata Pelajaran Sejarah

24 September 2020
Ketua Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Kie Raha Ternate. Jamin Syafi

TERNATE, OT - Wacana penghapusan mata pelajaran sejarah pada sekolah tingkat atas (SMA, SMK MA/sederajat), oleh pemerimtah pusat melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mendapat respon negatif oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah STKIP Kie Raha Ternate.

Ketua Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Kie Raha Ternate. Jamin Syafi, kepada indotimur.com, menilai polemik atau wacana penghapusan mata pelajaran sejarah di sekolah tingkat atas oleh Kemendikbud, sangat keliru.

Kata dia, mata pelajaran sejarah merupakan wadah penting untuk membentuk karakter dan identitas generasi muda.

Menurut Jamin, beredarnya draf kurikulum penghapusan mata pelajaran sejarah di tahun 2020 yang rencananya diberlakukan pada tahun 2021 mendatang, sangat menghawatirkan.

"Mungkin bagi orang-orang yang tidak berkeinginan mengetahui tentang sejarah mereka mengangap bahwa sejarah tidak penting, sebab, sudut pandang mereka tentang definisi sejarah itu banyak menghafal tahun, atau nama para tokoh pahlawan. Tetapi sebenarnya esensi sejarah paling mendalam adalah mengenal nilai-nilai kesejarahan itu sendiri," terangnya.

Dengan belajar sejarah, maka generasi muda mampu mengetahui asal usul sejarah bangsa Indonesia ini terbentuk, "sehingga kita selaku generasi mampu menjelaskan terkait lahirnya bangsa itu sendiri. Selain itu, mata pelajaran sejarah bukan menjadi mata pelajaran pilihan," tukasnya.

"Sehingga mata pelajaran tersebut harus menjadi wajib bagi semua jenjang pendidikan baik itu tingkat SD, SMP, SMA, bahkan di Perguruan Tinggi agar generasi bisa mengetahui sejarah bangsa  indonesia," katanya.

Dia menegaskan, Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Kie Raha Ternate  menolak rencana pemerintah untuk melebur mata pelajaran sejarah dan masuk ke dalam mata pelajaran IPS, atau dijadikan sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah.

"Kemudian Prodi Pendidikan Sejarah meminta draf penghapusan mata pelajaran sejarah yang sekarang menjadi polemik, kiranya perlu dipertimbangkan karena bagi kami mata pelajaran sejarah merupakan bagian penting membentuk karakter dan identitas generasi muda," tegasnya. (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT