Home / Berita / Pendidikan

Bupati Sebut Permasalahan Pendidikan di Halteng Karena Komitmen Guru Belum Maksimal

11 Juni 2020
Edi Langkara

HALTENG, OT- Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara menyebut, permasalahan pendidikan di daerah tersebut karena guru belum maksimal.

Hal ini dikatakan Bupati Halteng dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) pendidikan, Kamis (22/6/2020). "Permasalahan pendidikan di Halteng saat ini karena komitmen guru pada profesinya belum maksimal," kata bupati.

Memurutnya, terbukti dengan masih banyak guru yang belum memiliki perencanaan pembelajaran atau persiapan mengajar dengan baik,  bahkan ada guru yang pada saat mengajar tidak memiliki perencanaan pembelajaran.

Selain itu,  banyak guru yang belum disiplin,  banyak yang datang terlambat mengajar dan tidak ada upaya mengejar keterlambatan materi saat berhalangan mengajar,  dengan alasan izin sakit. 

"Akibatnya daya serap kurikulum tidak tuntas sehingga siswa tidak mengusai materi atau sejumlah kompetensi yang diharapkan," kata bupati.

Lanjutnya,  banyak guru yang mendapat tunjangan sertifikasi dan tunjangan daerah terpencil,  tapi sepertinya tidak berpengaruh pada peningkatan kinerja.

Dikatakannya, sebagian besar kepala sekolah tidak melakukan supervisi kepada guru sebagai fungsi kontrol dan pengawasan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)  yang diperuntukan untuk belanja buku pembelajaran, tidak di belanjakan secara proposional sehingga masih banyak siswa yang kekurangan buku pembelajaran dengan rasio satu siswa banding satu buku.

Bupati juga mengatakan,  pembinaan kreatifitas siswa sebagai salah satu indikator,  mutu pendidikan melalui kegiatan olahraga dan kesenian juga belum berjalan dengan baik. 

Olehnya itu bupati berharap, membuat skema pembelajaran memasuki era new normal, proses pembelajaran harus melalui TV Kabel,  youtube,  Google Zoom,  tatap muka terbatas, serta  melalui buku.

Bupati menambahkan,  pihak sekolah harus bekerja sama dengan orangtua untuk lebih intensif lagi membuat pengawasan belajar siswa dari rumah.

"Apabila pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan, maka sekolah harus membuat SOP protokol kesehatan, " tutupnya.(red)


Reporter: Supriono Sufrin

BERITA TERKAIT