Home / Opini

Sang Penemu Golobe Tutup Usia (Selamat Jalan dokter Arend)

Oleh : Alfajri A. Rahman - Ketum DPD IMM Malut
13 November 2020
Alfajri A. Rahman (Ketum DPD IMM Malut)

“Untuk menciptakan sesuatu, Anda memerlukan imajinasi yang baik dan tumpukan sampah.” Thomas Alva Edison

Selamat jalan sang guru, ilmuan, pahlawan, tokoh Malut, dan tokoh pendidikan. Semoga amal ibadah pak dokter selalu diterima disisi tuhan YME.

 Sekitar pukul. 10.00 WIT, Kamis 12 November 2020, di media sosial seperti Facebook, dan whastapp sudah ramai memposting foto pak Arend, sempat penulis tidak percaya dengan postingan para netizen sehingga saya telpon kaka dan sekaligus rekan diskusi yang juga salah satu ASN di Pemprov yakni Hans Loleng dan tanyakan... Haloo...kk ada dengar info berita duka pak dokter Arend meninggal...??? Apa jawaban beliau saya kurang lebih 5 atau 10 menit yang lalu...oke sudah kaka... Semoga pak Arend ditempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Terdengar kabar duka yang menyelimuti  tangisan serta kesedihan bagi masyarakat Halmahera  Utara, karena telah kehilangan sosok peniliti senior dan rektor STIKES Makariwo yakni DR. dr Arend L. Mapanawan, Sp.PD. Finasim, lahir di desa Asimiro Kecamatan Loloda Utara 15 April 1965, sang penliti menghembus napas terakhir di RS BathesdaTobelo. Kepergian sang rektor tentunya membuat warga Halut kehilangan pria yang semasa hidupnya dikenal sosok yang sederhana, homuris dan selalu menyapa apalagi dengan rekan-rekan Jurnalis.

Pak Arend meninggal di usia 55 tahun, merupakan putra terbaik Loloda yang lebih di kenal orang Halmahera yang tak pernah berhenti untuk menemukan  obat HIV dan Aids, Tanaman Halmahera Go Internasional yakni  sebuah tanaman yang tumbuh di Pulau Halmahera Provinsi Maluku Utara (Malut), menjadi obat bagi penyakit HIV dan AIDS. Tanaman itu biasa disebut oleh masyarakat Malut, adalah golobe.

Saat ini tanaman Golobe (Hornstedtia Alicia) yang menjadi temuan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Makariwo Halmahera itu, sudah go internasional, karena salah satu suplemen herbal dunia yang bisa menyembuhkan anti oksidan dan Inhibisi Retrovirus (Virus HIV  Aids).

Atas temuan itu, di tahun 2018 Balitbangda Provinsi Malut bersama Penemu Golobe Halmahera, dr Arend L. Mapanawan melakukan sharing dan koordinasi, sehingga kegiatan bisa terselenggara.

Pada waktu itu penulis masih menjadi wartawan Indotimur pernah mewancarai dengan dr. Arend,  kepada wartawan menyampaikan,  selaku rektor Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Makariwo Tobelo merasa sangat bahagia, karena bisa berbagi ilmu dengan Balitbangda provinsi serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemprov.

"Saya bersyukur karena Balitbangda telah berinovasi dengan Stikmah Tobelo dibidang farmasi," kata Arend. Di kutip dari Indotimur.com, Senin (23/7/2018)

Di benak pak Arend tentunya, akan menjadikan Stikmah Tobelo sebagai pengembangan alam Halmahera pusat tanaman Golobe terbesar di wilyah Kao dan Galela-Loloda dan  ada 30 macam herbal sudah masuk dalam penjajakan,  sementara yang sudah siap 10 herbal dan telah keluar serta mendapat rekomedasi dari Menkumham ada enam, termasuk didalamnya adalah Golobe.

Untuk Golobe sendiri, menurut pak Arend disaat melakukan wawancara, terdapat di wilayah Kao Barat, dan Galela Barat serta  Loloda. "Tanaman tersebut hidup harus berdampingan dengan pohon pisang dan menghindari dari sinar matahari," jelasnya, sambil mengatakan adik ada waktu baronda di Tobelo, supaya saya (dokter) berikan langsung obat Golobe.

Yang menjadi kendala saat ini kami masih menunggu regulasi dan izin edaran dari Dinkes, sehingga  bisa melakukan testimoni untuk kemanusiaan. Bahkan,  hampir sebagian negara telah mengundang pak dokter Arend  agar  melakukan presentasi, yakni di Prancis, Milan Boston, Polandia, Skotlandia, Kanada dan Inggris. "Jika negara telah melirik Golobe Helbar secara otomatis bisa menjadi daya tarik tersendiri," kata Arend, kenang penulis.

Maluku Utara, dalam pandangan Arend, pernah berjaya pada zaman itu karena dikenal dengan rempah-rempah seperti pala dan cengkeh sehingga negara Eropa tertarik. Maka hari ini, Malut bisa memutar kembali kejayaan tersebut dengan penemuan Golobe Herbal.

Di masa, almarhum Arend masih menjadi rektor tentunya memiliki banyak terobosan yang membuat Stikmah Tobelo di perhitungkan di wilayah Malut sebagai Universitas swasta sudah banyak mencetak para ilmuwan dan sarjana bisa diandalkan. Selain itu ada 9 kampus lolos peserta Indonesia Innovation Day SAARLAND University Sarbuken Germani, 8 PTN Terakreditasi A  dan Satu Stikmah Tobelo L2DIKTI XII Terakreditasi C. 

Di tempat yang sama penulis pernah wawancari, kepala Balitbang Malut, Mulyadi Wowor menyampaikan, penemuan Golobe ini tentunya bisa membantu Pemprov untuk melakukan promosi dari hasil-hasil penelitian.  "Kami harus berbangga diri ada putra Halmahera yang berhasil menemukan penemuan baru, yaitu Golobe yang bisa menyembuhkan penyakit HIV dan Aids serta bentuk penyakit lainya,"ujarnya.

Menurutnya, hasil ini akan dilaporkan ke gubernur agar segera ditindak lanjuti, karena laporan dari dokter Arend, regulasi belum ada sehingga menjadi kendala. "Saya akan melaporkan hasil ini ke pak gubernur untuk ditindak lanjut," katanya.

Sementara, sambutan gubernur Abdul Gani Kasuba disetiap kegiatan penulis sangat ingat waktu pengukuhan pengurus Sibua Lamo, selalu menyampaikan ada orang Loloda yang Halifuru yakni dokter Arend berhasil menemukan Golobe sebagai obat penyembuh penyakit. Bahkan gubernur juga berjanji akan menfasilitasi segala kebutuhan peniliti dokter Arend sekaligus rektor Stikmah Tobelo.

Penemuan seperti pak dokter Aren harus terus didorong, agar para peneliti muda serta mahasiswa jangan pernah putus asa dengan hasil karya dalam bentuk skripsi yang di pajang setiap sudut perpustakaan.(penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT