Ratusan Peserta Hadiri Seminar Internasional Kesehatan Kedokteran Di Halut
05 Agustus 2017
TOBELO, OT - Seminar internasional kesehatan kedokteran hingga hari ini, Sabtu (5/8/2017) masih terus berlanjut dengan melaksanakan workshop di Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Makariwo Tobelo.
Dalam workshop itu ratusan peserta yang hadir baik mahasiswa maupun para tenaga medis yang sudah bekerja di puskesmas dan instansi kesehatan lainnya. Bagi mahasiswa Stikes Halmahera dan Akbid Makariwo selain menerima materi, juga para mahasiwa semester akhir mempresentasikan poster hasil penelitiannya. Selanjutnya dari 70 poster hasil penelitian mahasiswa dan dosen pada September 2017 mendatang akan dipublis di jurnal internasional.
Ketua Yayasan Medical Mandiri, Dr. Arend L Mapanawang menyampaikan, kelanjutan seminar internasional kesehatan kedokteran saat ini, untuk oral presentasi topik menarik yang disampaikan oleh dr Harianto Tantry selaku dokter ahli kandungan yaitu materi, kehamilan eksotip terganggu. Dimana hal ini penting, karena 2-4 persen pada kehamilan itu bisa terjadi.
"Sehingga wajib bagi peserta untuk mengetahuinya, baik peserta mahasiswa maupun yang sudah bekerja, karena kadang penyebabnya sedikit sulit untuk diketahui. Seperti kedapatan ada tumor dan infeksi pada saluran kencing," jelas Dr Arend kepada indotimur.com dilokasi seminar internasional di Kampus Akbid Makariwo Tobelo.
Menurut Arend, untuk oral presentasi kedua, disampaikan oleh Dr. dr Joy Ratu selaku pakar kesehatan olahraga dan Ketua Program Pasca Sarjana IKM Fakultas Kedokteran Unsrat Manado, materinya life style of health.
"Pada seminar hari kedua ini pesertanya cukup membludak, tapi kita batasi. Poster presentasi mahasiswa dan dosen sudah masuk pada kalender akademik, sehingga bagi mahasiswa tingkat akhir hal ini sudah menjadi pra ujian 50-60 persen sudah teruji publiknya, yang dinyatakan sudah lulus, hanya tinggal 40 persen dimeja hijau presentasi KTI-nya," beber Arend, lelaki hobby pemain badminton dan golf ini.
Arend menjelaskan, bagi mahasiswa tingkat akhir yang telah menyampaikan poster presentasinya ada penilaian terbaik. Karena nilai bobotnya antara oral presentasi dan poster presentasi adalah sama, bahkan tingkat kesulitan juga sama.
"Kita juga akan mengajak kepada kampus lain agar dapat mengembangkan cara-cara edukasi seperti ini. Berdasarkan hasil laporan Koordinator Kopertis Wilayah XII Maluku-Maluku Utara, metode seperti ini yang dilaksanakan di Indonesia bagian timur baru Stikes Halmahera dan Akbid Makariwo," tutur Arend yang juga selaku alumni doktor UGM ini.
Demi memajukan kedua kampusnya, kata Dr Arend, walaupun masih banyak kekurangan baik sarana-prasarana, tetapi SDM di kampusnya sudah melebihi sejumlah kampus besar di Indonesia.
"Kami tidak mendapat bantuan dari APBN seperti kampus negeri dengan miliaran rupiah, tapi kami dengan swadaya. Kami juga mendapat bantuan dari Pemkab Halut melalui dana hiba 150 juta pertahun, tapi kami bisa mempromosikan Halmahera Utara sampai ke tingkat internasional," tandas Arend sembari menyebutkan keunggulan Stikes Halmahera dan Akbid Makariwo telah memiliki Jurnal Internasional (IJHCMR).
Selain itu, Yayasan Medical Mandiri telah melakukan kerjasama dengan 39 kampus di Indonesia dan dari luar negeri diantaranya, China ada 3 Universitas, London 1 Perguruan Tinggi, Calderas University Fhilipina dan Inggris 1 Perguruan Tinggi.
"Kami terus mengembangkan bidang kesehatan, walaupun kampus kami berada dibibir pasifik terpencil, terluar, tertinggal, tapi kami terus mengikuti dengan perkembangan MEA atau Global," tutup Arend selaku putra Loloda ini. (ds/pn)<(red)