Home / Nusantara

LMND Desak Polda Malut Usut Tuntas Kasus Kekerasan Di Galela

24 September 2018
Aksi unjuk rasa LMND di depan kantor Direskrimum Polda Malut

TERNATE, OT - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Ternate Senin (24/9/2018), mendatangi kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direkrimum) Polda Maluku Utara (Malut) di bilangan pelabuhan speedboat samping masjid Almunawwar Gamalama Ternate.

Kedatangan puluhan mahasiswa LMND ke Direskrimum untuk menuntut pihak Kepolisian mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM terhadap 3 petani di Galela saat berunjuk rasa pada tanggal 19 September lalu di kantor Bupati Halmahera Utara (Halut)

Koordinator aksi, Fernando Bae, kepada indotimur.com, disela-sela aksi menyatakan, kedatangan LMND ke Direskrimum untuk menyampaikan aspirasi sekaligus mendesak Polda untuk memgusut tuntas dan transparan atas kekerasan yang dilakukan oknum aparat saat mengamankan aksi demonatrasi petani di Halmahera Utara beberapa waktu lalu.

Fernando menjelaskan, konflik agraria yang terjadi di Galela Halmahera Utara, harusnya direspon oleh Pemerintah Provinsi Malut dan Pemerintah Kabupaten Halut, namun kenyataannya, konflik ini tidak diselesikan, sehingga masyarakat menjadi resah.

Kata dia, keresahan maayarakat ini, kemudian membuat masyarakat petani melakukan aksi protes di depan kantor Bupati Halut yang berbuntut kericuhan yang mengakibatkan 3 orang petani mengalami luka-luka akibat tindakan aparat keamanan.

"Dengan realitas tersebut, kami atas nama LMND Ternate, menyatakan sikap, kembalikan tanah milik rakyat petani Galela seluas 2000 Ha, usut tuntas kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum Kepolisian terhadap anggota Serikat Petani Galela," tegas Nando.

Aksi yang dilaksanakan LMND di depan kantor Direskrimum berlangsung aman dibawah pengawalan anggota Polres Ternate.(thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT