Home / Nusantara

Ini Progres Opster Di Halut

24 Agustus 2017
TOBELO, OT- Kegiatan Operasi Teritorial (Opster) oleh Kodim 1508/Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) program fisiknya sebagian besar telah mencapai 100 persen. Dandim 1508 Tobelo, Letkol Arh Herwin Budi Saputra menyampaikan, dalam Opster program fisiknya, pola pekerjaannya, bekerja secara bergotong royong antara masyarakat dengan personil TNI di lapangan. "Sehingga kita bagikan menjadi empat sektor perwilayah kerja," ujar Herwin di Makodim, Kamis (24/8/2017). Dandim lalu menyebutkan hasil progres diantarnya, sektor satu, Desa Kupa- kupa, pembuatan jalan sirtu panjang 1 km sebesar 82 persen, rehab drainase panjang 75 meter 100 persen, pembuatan deker 1 unit sebesar 95 persen. Dusun Rango-rango, pembuatan drainase panjang 150 meter 100 persen, pembuatan deker panjang 8 meter 100 persen, pembuatan deker panjang 6 meter 35 persen. Sektor dua, untuk Desa Soakonora pembuatan jalan sirtu 1 km sebesar 100 persen. Desa Toweka pembuatan jalan alternatif desa panjang 400 meter 79 persen. Desa Salube pengecoran lantai jembatan 16 x 3 meter 100 persen, rehab jalan Desa panjang 80 meter 100 persen, pembuatan pos kamling 95 persen. Desa Jikolamo pembuatan jalan menuju pantai 175 meter 100 persen, pemeliharaan air bersih 93 persen, rehab jalan desa 100 meter 94 persen, pembuatan MCK 1 unit 100 persen. Desa Dorume pembuatan jalan setapak 2 x 34 meter 100 persen, pembuatan drainase panjang 150 meter 100 persen. Untuk Sektor tiga, Desa Makarti pembuatan talud penahan longsor 200 meter 100 persen dan pembuatan Deker 100 persen. Sektor empat, Desa Ngofakiaha pembuatan saluran air panjang 200 meter 95 persen. Desa Soma, pembuatan saluran air panjang 400 meter 100 persen, pembuatan deker 100 persen. Desa Bobawa, pembuatan drainase panjang 400 meter 100 persen. Dalam pembangunan fisik, lanjut Dandim, sasaran Opster TNI yang dilaksanakan oleh Kodim sudah sebagian besar mencapai angka 100 persen. "Hal ini juga berkat kerjasama yang baik antara masyarakat di masing-masing desa sasaran Opster dengan anggota kami di lapangan," ungkap Dandim. Menurut Dandim, tujuan sasaran fisik sudah dapat dikatakan mencapai target dengan aman. Sasaran non fisik berupa penyuluhan dan sosialisasi tentang keamanan. "Sosialisasi kegiatan anti radikalisme juga dapat dimengerti dan diterima oleh masyarakat," tutup Dandim. (ds)<(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT