HALSEL, OT – PT. Harita Group, pengelola Tambang Nikel terus menerus berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para wartawan/jurnalis dari berbagai media massa di kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) melalui program Media Capacity Building.
Environmental & Compliance Manager Harita Nickel, Muharwan Syahroni. dalam sesi materinya, mengatakan, media massa adalah salah satu pemangku kepentingan kunci yang sangat berperan bagi kemajuan Tambang Nikel di Obi.
Kata dia, hubungan baik yang terjalin antara media massa dengan perusahaan menjadi elemen penting untuk mempertahankan operasional tambang yang berkelanjutan.
“Media Capacity Building menjadi salah satu program andalan dari Departemen Komunikasi Korporat Tambang Nikel Harita Obi, sebagai tata kelola yang baik untuk menjaga hubungan dengan rekan-rekan media. Tak hanya itu, kami juga ingin rekan-rekan media lebih memahami bagaimana sebuah perusahaan pertambangan beroperasi sesuai peraturan perundangan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, juga bagaimana operasional pertambangan yang berkelanjutan diterapkan,” jelasnya.
Tema besar pengelolaan lingkungan secara khusus dipilih untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para wartawan/jurnalis mengenai pengelolaan lingkungan pertambangan dan pasca tambang yang sesuai dengan regulasi pemerintah Indonesia.
Penerapan reklamasi pasca tambang, bagaimana implementasi pengelolaan lingkungan pertambangan diterapkan oleh Tambang Nikel Obi serta bagaimana seharusnya media massa menyikapi berbagai isu lingkungan terhadap perusahaan pertambangan.
“Aspek lingkungan hidup sangat penting artinya bagi perusahaan tambang dan seluruh pemangku kepentingan di sekitar tambang. Kami berkomitmen terhadap praktik sustainable mining [pertambangan berkelanjutan] untuk meminimalkan dampak pertambangan terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati mulai tahap eksplorasi hingga pasca tambang," katanya.
Tambang Nikel, lanjut Muharwan, berfokus pada pengelolaan dan pemantauan air, udara, tanah, reklamasi pengelolaan sampah, keanekaragaman hayati hingga sisa pembuangan tailing.
(iel)