Home / Indomalut / Ternate

Camtara Sosialisasi Anak Yang Putus Sekolah

24 September 2018
Sosialisasi Anak Putus Sekolah Di Kantor Camat Ternate Utara

TERNATE,  OT - Pemerintah Kecamatan Ternate Utara (Camtara) bekerjasama dengan instansi tekhnis, Senin (24/9/2018), melaksanakan pertemuan guna menyingkronkan data terhadap anak putus sekolah di wilayah Kecamatan Ternate Utara, bertempat di aula kantor Camat Ternate Utara.

Turut hadir pada pertemuan tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Ternate, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Nonformal dan Informal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Ternate, Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kepala Balai Pendidikan PAUD, pemerintah Kelurahan se-Kecamatan Ternate Utara serta undangan lainnya.

Camat Ternate Utara,  Zulkifli, kepada indotimur.com mengatakan terkait dengan anak sekolah yang putus sekolah, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi guna singkronisasi data.

"Maka kami meminta kepada media agar sama-sama menginformasikan karena banyak sekali langkah yang diambil dalam rangka menangani anak putus sekolah," kata Camat Ternate Utara.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Nonformal dan Informal Dikbud, Ruslan Mustafa, menambahkan anak putus sekolah ini harus mengikuti pelaksanaan ujian paket A, B dan C, karena paket ujian A, B dan C itu secara nasionalnya ditutup pada tanggal 10 November mendatang.

Secara umum orang tua yang mau anaknya mengikuti ujian SMP,  SMA dan SMK tolong daftarkan diri di PKM terdekat maupun SKB yang ada di Kota Trrnate," kata Ruslan.

Dia menambahkan, pada tahun ajaran 2018/2019, ujian paket A setara dengan SD, paket B setara dengan SMP dan paket C setara dengan SMA/SMK  baru akan dilaksanakan tahun depan.

"Tetapi pendaftaranya sudah dibuka secara online pada PKBM terdekat, di Ternate Utara ada tiga PKBM, ada PKMB Elpira, PKBM Taroda dan PKBM Batu Angus sertq SKB" terangnya.

Ruslan menjelaskan, jumlah anak putus sekolah di Kota Ternate, berjumlah 820 anak, namun saat pelaksanaan ujian yang dilangsungkan tahun lalu, tidak ada yang mengikuti.

"Nanti kita lihat lagi di tahun 2019 apakah mereka ikut atau tidak, karena semua itu terletak individu kita sudah daftarkan tinggal ikuti ujian semua itu peran orang tua dan kemauan anak, apalagi sekarang ini perangkat desa saja harus miliki ijazah minimal paket B," katanya.

Dia berharap, pasca kegiatan ini, semua pihak berperan aktif serta mengarahkan sehingga masalah ini dapat diatasi.i

"Ini harus di folow-up anak sekolah yang putus sekolah kepada semua pihak, Lurah juga harus aktif dan bisa mengarahkan serta dapat mengetahui progresnya hingga tidak tinggalkan begitu saja," pungkasnya.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT