TERNATE, OT - Disaat semua peserta Bintara Polri hanyut dalam suasana suka cita usai mengikuti upacara penutupan pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun 2019/2020, seorang peserta yang resmi menyandang status sebagai Brigadir Polisi, nampak bersedih.
Setelah ditelusuri, ternyata Brigadir Polisi bernama lengkap, Ribut Fajar mengikuti upacara tanpa didampingi kedua orang tuanya.
Sebelum menyandang status sebagai Brigadir Polisi, keseharian Ribut Fajar adalah menjadi petugas kebersihan masjid atau lebih dikenal dengan Marbot Masjid.
Fajar yang ditinggalkan kedua orang tuanya sejak berusia 7 bulan itu, setiap hari membersihkan masjid di Kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Pria kelahiran Ternate itu, lolos dalam seleksi penerimaan calon Bintara Polri Polda Malut tahun 2019/2020, setelah sebelumnya dua kali gagal lolos seleksi.
Usai dilantik sebagai anggota Bintara Polri Polda Maluku Utara, Brigadir Ribut Fajar menyampaikan, untuk mencapai cita-cita, dibutuhkan usaha, perjuangan dan berdoa, "sebelumnya, dua kali tes namun tidak lolos dan yang ketiga ini langsung lolos sebagai anggota Polri," kata Fajar seraya menyebut, untuk lolos menjadi anggota Polisi Polda Malut, tidak ada biaya sepersenpun yang dikeluarkan.
Brigadir Ribut Fajar, mengaku sebagai anak yatim piatu karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia saat usianya 7 bulan. "Dari situ hingga besar, selalu berkerja keras dan berdoa serta memyempatkan diri untuk bekerja di salah satu masjid yang ada di Kota Ternate sebagai Marbot Masjid," ucapnya.
Motivasi untuk menjadi seorang anggota Polri Brigadir Ribut Fajar mengaku ingin mengabdi kepada Negara dan ingin membahagiakan kedua orang tua yang sudah tiada.
"Saya menjadi seorang anggota Polisi berdiri sendiri tanpa orang tua dan itu semua saya mampu melalui semua cobaan dan rintangan dalam hidup saya," kata Brigadir Ribut Fajar dengan mata berkaca-kaca.
Dia menuturkan, saat mengikuti pendidikan selama 7 (tujuh) bulan di SPN Polda Malut, Brigadir Ribut Fajar selalu sabar dan terus berdoa, meski selama itu, dia tidak dijenguk oleh kedua orang tuanya.
"Mungkin dengan keberhasilan ini orang tua saya juga bisa merasakan apa yang saya rasakan ini dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua keluarga yang turut membantu saya, kepada seluruh jamaah maajid Santiong, dan semua yang telah memberi saya motivasi, semangat dan dorongan sehingga, saya bisa lolos dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Polda Maluku Utara," pungkasnya.(ian)