Home / Berita / Hukrim

Diduga Dikeroyok Oknum Perwira Polisi dan Dua Anaknya, Warga Fitu Lapor ke Polres Ternate

01 Desember 2025
Ilustrasi pengeroyokan

TERNATE, OT – Seorang warga Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Maluku Utara, Sofyan Samsudin alias Opan (34), melaporkan dugaan tindak pidana pengeroyokan yang dialaminya ke Polres Ternate.

Pengeroyokan tersebut diduga dilakukan oleh seorang perwira polisi bersama dua putranya. Akibat insiden ini, Sofyan mengalami luka lebam di bagian wajah.

Terduga pelaku pengeroyokan diketahui adalah seorang anggota Polisi aktif berpangkat Ipda dengan inisial AA alias Ansar.

AA tercatat sebagai seorang perwira yang bertugas di Polres Halmahera Utara; Selain AA, dua anaknya masing-masing EFA alias Eko, seorang Security Bank BRI Cabang Maba Halmahera Timur; dan anggota Brimob Polda Malut, Brigade RA alias Rezky, yang merupakan anak AA juga turut dilaporkan karena diduga turut melakukan tindakan penganiayaan.

Laporan resmi telah didaftarkan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ternate pada 30 November 2025, pukul 20.30 WIT, dengan nomor laporan STPL / 297 / XI / 2025/ SPKT/ Res Ternate/ Polda Malut.

Kepada wartawan, Sofyan menceritakan bahwa pengeroyokan ini berawal dari kesalahpahaman antara istrinya dengan istri dan saudara perempuan para terduga pelaku.

Persoalan bermula dari masalah kebersihan di sekitar halaman kontrakan milik paman Sofyan yang dijaga, dan ditempati oleh pedagang sayur keliling asal Gorontalo bernama Uti Pepin.

Sofyan sempat mendatangi kontrakan tersebut atas permintaan penghuninya yang mengaku sering bermasalah dengan istri perwira polisi itu terkait kebersihan.

Saat Sofyan dan istrinya berada di lokasi untuk menenangkan penghuni kontrakan, istri perwira polisi tersebut bersama anak perempuannya, berinisial MA alias Anda, keluar dari rumah.

"Mungkin si ibu ini tersinggung apa yang istri saya sampaikan. Anak perempuannya, Anda, mendekat dan memegang bahu istri saya. Terjadi aksi saling dorong," ujar Sofyan.

Puncak perselisihan di siang hari terjadi saat ibu dari Anda disebut mengeluarkan perintah untuk memukul istri Sofyan. Sofyan segera berlari merelai dan mengajak istrinya pulang, menganggap masalah telah selesai dan ia pun berangkat kerja.

Masalah ternyata berlanjut. Sepulang kerja, Sofyan mendapati pesan WhatsApp dari Brigade Rezky yang tidak terima dengan tudingan bahwa Sofyan telah memukuli ibu dan saudara perempuannya—sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Sofyan.

Sofyan sempat mengajak oknum Brimob tersebut untuk datang dan berbicara baik-baik. Namun, Brigade Rezky dikabarkan membalas dengan nada mengancam.

"Isi pesan itu dia bilang nanti lihat, kalau dia dan kakak serta bapaknya tiba di Ternate," tutur Sofyan.

Kekhawatiran Sofyan terbukti. Malam sekitar pukul 18.15 WIT, ketiga terduga pelaku—Ipda Ansar, Eko, dan Brigade Rezky, datang ke kediaman Sofyan. Mereka masuk ke dalam rumah mencari istri Sofyan dengan maksud hendak dipukuli.

"Saya cegah. Saya bilang masuk di dalam rumah orang ngamuk-ngamuk, saya ajak duduk dulu dan bicara baik-baik. Di situ mereka bilang saya ini bela istri saya dan Uti Gorontalo," kenang Sofyan.

Pada saat itulah, menurut Sofyan, oknum security Eko langsung melayangkan pukulan dua kali ke pipi kiri Sofyan dan menendang perut kirinya hingga korban tersandar ke tembok.

"Di situ saya coba untuk memblokir pukulan itu dengan kedua tangan. Di situ saya lihat Brimob dan Papa si perwira Polisi juga maju keroyok. Saya sudah tidak tahu pasti siapa-siapa yang pukul karena diposisi membungkuk melindungi diri," tambahnya.

Berbekal luka dan peristiwa pengeroyokan itu, Sofyan didampingi saudaranya langsung membuat laporan resmi dan melakukan visum di RS Bhayangkara.

Sofyan sangat menyesali tindakan yang dilakukan oknum perwira polisi dan kedua anaknya. Ia berharap sebagai aparat penegak hukum seharusnya menunjukkan sikap yang bijak, bukan menelan mentah-mentah tuduhan tanpa mendengarkan duduk perkara yang sebenarnya.

"Saya berharap kepada Kapolda Malut Irjen Pol Waris Agono dan Kapolres Ternate AKBP Anita Ranta Yulianto agar dapat memberikan atensi terhadap kasus ini. Saya harap ketiga pelaku bisa diberikan sanksi tegas dan menjadi contoh agar tidak bersikap premanisme dan arogansi terhadap warga sipil. Cukup saya saja yang alami jangan warga lainnya," pungkas Sofyan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Ternate belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan laporan tersebut.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT