TERNATE, OT- Kementerian Agama (Kemenag) RI, Rabu (24/3/2021) pagi tadi melakukan verifikasi lapangan terkait transformasi Kelembagaan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ternate.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI, Muhammad Adib Abdushomad mengatakan, IAIN Ternate masuk peralihan status dari 10 Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang diproses transformasi menuju UIN.
"Dasarna PMA nomor 20 tahun 2020, maka kami sudah melakukan asesmen lapangan serta evaluasi berkas sesuai petunjuk PMA 20 tahun 2020," ujar Muhammad, kepada indotimur.com, Rabu (24/3/2021).
Menurutnya, dari hasil verifikasi lapangan, ada beberapa hal yang belum terpenuhi, tapi sudah dijelaskan oleh tim transformasi lembaga dan Rektot IAIN Ternate. Dari kekurangan itu, pihak kampus segera penuhi salah satunya akreditasi Program Studi (Prodi) harus berstatus akreditasi A.
"Di dalam Sadmit terdapat 13 (tiga belas) Program Studi (Prodi) di IAIN Ternate, maka minimal satu atu lima Prodi harus terakreditasi A, tapi saya kira semuanya terpenuhi karena syarat akreditasi hanya dua Prodi,"ungkapnya
Dia menuturkan, untuk masalah guru besar di IAIN Ternate masih satu guru besar, tapi bisa dijembatani melalui kerjasama karena di pasal 5 PMA tahun 2020 diatur soal itu.
“Memungkinkan skema kerjasama untuk menambah jumlah guru besar yang belum terpenuhi di kampus tersebut, sepanjang berapa kekurangan belum terpenuhi,” ujarna.
Ia mengaku, kalau tidak ada halangan pihaknya segera submit , sesudah itu baru ditindak lanjuti oleh tim yang akan turun melakukan evaluasi, dari sisi prestasi, maupun pengecekan lapangan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kalau semua persyaratan sudah sesuai PMA tahun 2020, maka akan diizinkan prakrsanya. Berarti izin tersebut segera dilakukan pembahasaan Peraturan Peresiden (Perpres)," jelasnya.
Dia menambahkan, IAIN Ternate salah satu kampus kebanggaan di Provinsi Maluku Utara (Malut), maka paling penting transformasi kelembagaan menjadi UIN, karena jangan sampai memperlemah ilmu keislaman.
Terpisah, Rektor IAIN Ternate Samlan Ahmad menambahkan, IAIN Ternate memiliki 13 Program Studi yang mau diakreditasi, semoga empat atau lima Prodi yang terakreditasi A sehingga ditahun 2021 ini, IAIN Ternate dialihkan status menjadi UIN Ternate.
Selain itu, terkait guru besar IAIN Ternate memiliki banyak guru besar tapi ada yang pindah, kemudian meninggal. Makanya tinggal satu guru besar.
Kata rektor, berdasarkan PMA 20 tahun 2020 kampus harus membangun kerjasma dengan Universitas lain, oleh karena itu pihaknya bermitra dengan Unkhair Ternate, UIN Jakarta dan UIN Makasar, sehingga profesor bertambah banyak.
"IAIN Ternate hanya memiliki tiga guru besar, tapi sudah memperoleh 15 guru besar. Semua itu karena hasil kerjasama, kemudian dari sisi sarana prasarana di IAIN Ternate melebihi dari cukup dan memungkinkan menjadi UIN Ternate," tutupnya.(ded)