Home / Berita / Pendidikan

Dikbud Malut Launching Teaching Factory di SMK Negeri 5 Kota Ternate

25 November 2022
Kasi kurikulum SMK Dikbud Malut Makmur didampingi Kepsek SMK Negeri 5 Kota Ternate saat melaunching teaching factory di sekolah

TERNATE, OT  - Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut) Makmur,  secara resmi melaunching Teaching Factory (Tefa) di SMK Negeri 5 Kota Ternate.

Makmur kepada indotimur.com Jumat (25/11/2022)  mengatakan, Dikbud Provinsi Malut mengapresiasi launching atau peluncuran teaching factory yang dilakukan SMK Negeri 5 Kota Ternate, pada momentum Hari Guru Nasional (HGN) ke-77.

"Kita beri apresiasi, karena pendirian teaching factory ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran yang bernuansa industri, melalui sinergi SMK dengan dunia usaha industri untuk menghasilkan lulusan kompeten sesuai kebutuhan dasar," ungkap Makmur.

Menurutnya, teaching factory SMK Negeri 5 Kota Ternate merupakan teaching factory pertama di Provinsi Malut yang dikembangkan secara mandiri.

"Semoga berdirinya teaching factory SMK Negeri 5 Kota Ternate diharapkan dapat menjadi contoh untuk SMK lain di Provinsi Malut," harap Makmur.

Sementara, Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 5 Kota Ternate Bahrudin Marsaoly mengaku, teaching factory mandiri yang dibangun SMK Negeri 5 Kota Ternate sudah resmi dilaunching Dikbud Provinsi Malut.

Menurutnya, salah satu program SMK Negeri 5 Kota Ternate adalah teaching factory, "dan ini baru pertama teaching factory mandiri di sekolah " ungkap Bahrudin seraya menyebut teaching factory sifatnya pembelajara berbasis industri.

Dia menjelaskan, sebelum siswa melaksanakan berbagai kegiatan praktek industri, para siswa lebih dulu dilatih, dibimbing dan digodok di sekolah melalui teaching factory.

"Sehingga kedepan pasca lulus siswa sudah mandiri dengan profesi dan mereka bisa menciptakan lapangan kerja sesuai keahlian, yang sudah dimiliki di sekolah," ungkap Bahrudin.

Kepsek SMK Negeri 5 Kota Ternate menyatakan, anggaran teaching factory dibiayai secara mandiri oleh pihak sekolah.

"Setelah dilauncing teaching factory kita langsung membuat kegiatan pembelajaran perdana untuk siswa yaitu, mengikuti pengambilan gula darah, kolesterol, golongan darah dan asam urat," ujar Bahrudin.

Dia memastikan selain untuk kepentingan pembelajaran siswa teaching factory mandiri milik SMK Negeri 5 Kota Ternate juga akan melayani masyarakat secara umum.

"Tetapi masyarakat umum diluar dari sekolah juga bisa berkunjung melakukan pengecekan gula darah, kolesterol dan lain sebagainya," tutup Bahrudin.

 (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT