Home / Opini

Mengagas Mitos Kabupaten Halmahera Tengah Yang "Katanya" Kaya Hasil Alam

Oleh : Aldi Haris Aktifis HMI Cabang Manado - Mahasiswa Fisip Universitas Samratulangi Manado
05 April 2020
Aldi Haris

Mengagas Mitos Kabupaten Halmahera Tengah Yang "Katanya" Kaya Hasil Alam & kesejahteraan Masyarakat

Oleh : Aldi Haris
Aktifis HMI Cabang Manado - Mahasiswa Fisip Universitas Samratulangi Manado

Mitosnya Halmahera Tengah (HAL-TENG) adalah sebuah kabupaten yang dikenal sangat kaya dengan hasil alamnya, saya mengklaim ucapan mitos orang-orang yang mengatakan, bahwa masyarakat HAL-TENG adalah masyarakat yang sejahtera, dikarenakan banyak perusahan yang beroperasi. Maka saya ingin katakan kepada seluruh lapisan masyarakat, bahwa HAL-TENG adalah kabupaten termiskin yang ada di Maluku Utara.

Sejak kedatangan perusahan di daerah Maluku Utara, khususnya di HAL-TENG, masyarakat menjadi berubah, anak-anak lulusan SMA yang akan melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi lebih cenderung terhadap perusahan, maka lebih pantas menyebutnya dengan kata "penyiksaan" pemerintah terhadap masyarakat untuk sebuah dalil pembangunan, padahal yang kita ketahui bahwa pembangunan tidak pernah melihat tingkat kesejahteraan masyarakat, malahan menjerumuskan masyarakat dengan pola prilaku perubahan lingkungan yang masif dan termodifikasi penindasan yang lebih cantik.

Kehadiran perusahan sangat memberikan dampak pengaruh yang sangat besar, bukan hanya dari lingkungan, tapi juga pada cara hidup masyarakat yang ada, kebutuhan inilah yang membawa masyarakat mengalami depresi sosial, jika ada tetangga yang membeli satu mobil mewah, maka yang lainya juga akan segera mencari cara untuk membeli mobil yang lebih mewah dibandingkan milik tetangganya, perubahan itu membuat masyarakat menjadi Konsumtif dari sisi perkembangan ekonomi dan kepribadian sosialnya.

Masyarakat yang dulu kesehariannya, bekerja sebagai petani cengke, pala dan juga kopra, kini berebutan untuk masuk menjadi pekerja (buruh) di dalam perusahan. sungguh inilah satu konspirasi total yang terjadi di kabupaten HAL-TENG sejak adanya perusahan tambang tersebut. Parahnya lagi, pemerintah tidak memiliki Inisiatif yang baik dalam rangka meningkatkan Skil masyarakat untuk menjadi tenaga buruh yang lebih baik, dari pada menjadi buruh kasar, seperti menjadi tukang las besi tua, memotong besi tua dll.

Pemerintah menjadi kaki tangan yang bekerja sama dengan pihak perusahan, sehingga ketika ada masalah-masalah yang tidak seharusnya di lakukan perusahan terhadap masyarakat (buruh), malah justru menjadi lebih mudah dengan adanya pemerintahan yang korup.

Maka dikondisi sperti ini Masyarakat HAL-TENG, membutuhkan sosok pahlawan, tentunya pahlawan itu harus hadir dari kalangan"MAHASISWA" yang jujur dan benar-benar berjuang atas nama pembebasan kemanusian dari yang namanya penindasan.

HAL-TENG yang memiliki, Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup banyak dan mampu dalam segala sisi, tapi sangat di sayangkan semuanya menjadi seperti patung yang tak bernyawa, hanya karna ketakutan yang mereka ingat untuk mendapatkan keuntungan dari hasil tambang yang masuk dan bercokol di dalam perut kabupaten HAL-TENG. saya berharap banyak, semoga saja kedepan orang-orang tua, anakanak (masyarakat) yang merasa tertipu mulai bangkit untuk melawan setiap ketidak adilan yang di lakukan para pencari jabatan yang ada di HAL-TENG dengan pihak perusahan.

Mengutip pesan singkat bung karno "siapa lagi kalau bukan anak mudah, kapan lagi kalau bukan sekarang", kita mungkin sudah terlambat, karna kita adalah generasi baru yang sadar, tantangan kita adalah melawan para Alumni-Alumni yang tak taat Hukum dan aturan, untuk itulah jangan perna takut kawan-kawan jika selama perjuangan kita adalah murni Untuk sebuah nilainilai kemanusian. Ingatlah bahwa Tuhan yang Maha Kuasa tidak akan perna meninggalkan Hambanya yang berjuang dengan sungguh-sungguh untuk masyarakat yang teraniaya. (***) (penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT