”Pemimpin Terhebat Bersedia Mengakui Kesalahan Mereka” –Jhon C. Maxwell
KEHIDUPAN manusia seringkali tak terlepas dari fungsi dan peran pendidikan, bagi sebagian orang, pendidikan adalah upaya sadar untuk melangsungkan kehidupan, tetapi bagi sang guru Saiful Deni pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.
Saiful Deni, Pria kelahiran Tolonuo 15 Februari 1973 telah lama merasakan pilu pahit dalam menjejelkan pendidikan, gagasan dan ide yang beliau emban telah mengantarkan meyandang status menjadi guru besar pada Maret tahun 2020 serta menjabat sebagai rektor dua periode di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, (UMMU) dengan gagasan keberlanjutan tongkat kepemimpinan rektor sebelumnya Ishak Jamaluddin dengan berkomitmen bahwa program yang sudah berjalan dari rektor sebelumnya baik almarhum Yunus Namsa dan Kasman Hi Ahmad dalam bidang SDM, sarana prasaran serta sistem keuangan akan menjadi titik nadi perjalanan selaman menakodahi insitut
Tentunya, Prof Saiful Deni, menyadari visi periode pertama belum tercapai dengan baik sehingga menjadi fokus untuk menuntasakan periode ke dua. Ia juga mengakui pendidikan dikawasan timur Indonesia butuh perhatian serius dari semua stakeholder, sebab sering kali kita jumpai adanya keterbatasan infrastruktur, minimnya SDM serta kurangnya kolaborasi secara akademis. Sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi rektor UMMU.
Kepimpinan rektor Prof Saiful Deni periode pertama telah menyentuh angka maksimal, hal ini dapat dibuktikan dengan tata kelolah sistem di kampus, terbukanya ruang bagi dosen untuk terus berinovasi demi kemajuan UMMU, di tengah-tengah pademi Covid-19, UMMU dibawa Nakhoda Prof Saiful Deni tidak hanya terlihat dari pembagunan fisik seperti gedung pasca sarjana. Namun ada peningkatan mutu secara akademik, penguatan penilitian dan pengembangan sistem pendidikan perguruan tinggi yang berkelanjutan. Salah satu keunggulan UMMU adalah reformasi sistem adminitarsi dan tata kelolah kelembagaan dilihat dari pendidikan perguruan tinggi muhamamdiyah. Tantanan sistem birokrasi, yang dinilai lamban dan tidak efektif menjadi penghambat invoasi bagi seluruh sistem sudah dibagun di UMMU.
Menurut rektor, sistem birokrasi kampus yang moderen dengan menerpakan digital governace, termasuk perpaduan informasi terintergrasi dalam perkuliahan, transparansi keuangan, serta penjamina mutu. Langkah tersebut sejalan dengan trand global dimana perguruan tinggi terkemuka. Hal yang menjadi prinsip dasar Rektor UMMU, Prof Saiful Deni, dalam pengembagan kampus agar selalu bersaing PTS dan PT ternama, dengan visi univesitas Unggul, Inovatif, Islami, dan Berkontribusi Nyata adalah mimpi besar sang Prof dengan tindakan nyata meliputi. Peningkatn kualitas SDM, Ini merupakan fondasi sangat penting, Rektor selalu menekankan pentingnya pengembangan SDM di lingkungan kampus, termasuk mengapresiasi karya dosen dan meningkatkan kesejahteraan dosen dan pegawai.
Pengembangan akademik dan Inovasi, adanya program studi baru yang relevan dengan kebutuhan zaman, seperti program studi gizi, sementara di susun juga S2 Ilmu Politik tahun depan, prodi manajemen di Fakultas ekonomi semua itu menyessuaikan dnegan inovasi dalam kurikulum, keterlibatan sosial dan kontribusi nyata, Saiful Deni memandang perguruan tinggi sebagai pioner penggerak perubahan social. Sehingga UMMU harus berani memberikan solusi nyata atas persoalan yang dihadapi masyarakat, seperti ketahanan pangan dan kesehatan, masalah hokum, sehingga relevansi kampus selalu terjaga demi mendapat kepercayaan publik. Tata kelola Universitas yang Baik (Good University Governance), sangat menyadari persaingan saat ini sangat ketat dengan adanya kampus baru maka, UMMU terus meningkatan mutu pendidikan yang menjadi hal tidak terhindarkan. Ini menyiratkan prinsip tata kelolah harus transparan dan akuntabel mendapat kepercayaan masyarakat.
Kolaborasi dan Kerja Sama, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah dan pemkab kabupaten/Kota, organisasi internal muhammadiyah, maupun perguruan tingg, untuk mempercepat kemajuan serta mentransformasi ilmu dan kolaborasi ini sangat penting agar lebih cepat maju. Harus ada Jiwa Kewirausahaan, menjadi seorang pimpinan hal juga terus didorong agar mahasiswa ada jiwa kewirausahaan, tidak hanya dalam arti ekonomi, tapi juga kreativitas dalam melakukan sesuatu secara lebih baik, lebih produktif, dan berorientasi pada hasil riset serta pengabdian masyarakat. Dengan berbagai kolaborasi UMMU, harus dilandaskan pada nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, bertujuan agar UMMU dapat bersaing di era globalisasi dan memberikan kontribusi yang lebih baik lagi dalam perkembangan pendidikan.
Era moderen, UMMU terus berkolaborasi antara perguruan tinggi adalah bentuk keniscayaan dan bawa kendali Rektor UMMU, Prof Saiful Deni, sudah membuka kerja sama dengan univeritas baik dalam negeri maupun luar negeri termasuk di dalam terjalin pertukaran mahasiwa antar kampus. Semua itu bisa dilakukan karena bentuk kerja sama yang baik semua level pimpinan serta seluruh civitas akademika UMMU. Kehadiran UMMU saat ini menjadi perbincangan hangat semua stakeholder, itu sebab karena kontribus besar para pendiri UMMU dan semuanya berawal pada mimpi di tahun 1993. Di momentum wisuda tahun 2025, sebagai rektor menyampaikan permohonan maaf kepada civitas dan para orang tua wali yang telah menghadiri wisudaan. Kami membangun UMMU penuh dengan pengorbanan cucuran keringat serta air mata, untuk kepentingan pendidikan dan dakhwa muhammadiyah.
Hanya Allah SWT bisa membalas seluruh jasa para pendiri kampus UMMU yang telah mendahului kita, sebagai rektor sangat menyadari masih terdapat banyak kekurangan mulai fasilitas kampus dan sistem di bangun belum maksimal. Namun, itulah sifat manusia yang selalu pelupa dan keluh kesah lagi kikir.
Warisan pada periode kedua, UMMU lebih meningkatkan daya saing dan terus menekankan pada visi utama UMMU, dalam pengembangan potensi yang di miliki oleh provinsi dalam mendukung program studi di masa depan. Saat ini UMMU memiliki 18 program studi dan 9 fakultas. Dalam mencapai target tersebut butuh dukungan semua pemangku kepentingan bahkan melalui majelis dikti muhammadiyah, memberikan tantangan kepada rektor agar menghasilkan minimal 10 guru besar, 45 lulusan doctoral di tahun 2025. Sesuai peringkingan secara nasional, UMMU menglami peningkatkan yang sangat baik tahun 2021 UMMU menempati uturan ke 562 dan 4.600 perguruan tinggi di Indonesia UMMU masuk dalam klaster 3.
Secara keseluruhan kepemimpinan rector ummu, telah melatakkan dasar yang kuat bagi UMMU untuk terus berkembang menjadi universitas rujukan pengembangan IPTEKS berwawasan kepulauan yang berbasisi nili-nilai keislaman serta bereputasi internasional sesuai dengan visi. Tantanga yang dihadapi UMMU kedepan seperti penurunan jumlah mahasiswa baru, dan optimalisasi anggaran, hal ini diakui secara trasparan dan dijadikan pekerjaan rumah bagi kepemimpinan selanjutnya upaya menujukkan komitmen terhadap perbaikan ummu yang lebih baik, salah satu keberhasilan adalah penguatan fondasi akademik dan kelembagaan seperti akreditasi program study dan institusi secaara menyeluruh. Sebagai bukti nyata, komitmen terhadap kualitas pendidikan. Selain itu, peran kampus harus terus menujukan identitas sebagai laboratorium yang mencetak mahasiswa Unggul, Inovatif dan Berintelektual.
(penulis)






