Tumbuhkan Minat Baca, DWP Kota Ternate Rangkul Anak Putus Sekolah
10 Maret 2017
TERNATE, OT � Minimnya minat baca maayarakat kota Ternate khususnya anak putus sekolah, membuat organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Ternate, melaksanakan kegiatan yang diberi nama Wahana Edukasi Masyarakat (WEM).
Kegiatan yang dikoordinir oleh DPW kota Ternate bidang Pendidikan itu bertujuan untuk menumbuhkan minat baca bagi masyarakat kota Ternate khususnya anak putus sekolah yang tersebar pada sejumlah lokasi di kota Ternate.
Ketua DWP kota Ternate, Marliza Tauhid kepada indotimur.com Jumat (10/3) mengatakan, kegiatan yang telah dilangsungkan dalam tiga pekan terakhir ini, lebih difokuskan pada anak-anak putus sekolah.
�Program Wahana Edukasi Masyatakat ini, sudah dilaksanakan 3 kali dan berlokasi di taman Nukila. Untuk tahap awal, kita lebih fokus pada anak-anak putus sekolah,� katanya.
Metode kegiatan Wahana Edukasi Masyarakat, yang dilaksnakan DWP bidang pendidikan berupa penyediaan buku bacaan untuk anak-anak usia sekolah, kemudian bacaan tersebut dibuat referensi oleh peserta kegiatan. "Jadi, kita memberikan mereka bacaan, kemudian mereka membuat referensi dari bacaan yang sudah mereka baca itu," ujar Marliza yang ditemui di gedung wanita Kelurahan Kalumpang.
Menurutnya, dari program ini, dapat diketahui bahwa banyak anak-anak putus sekolah yang masih berkeinginan untuk sekolah. �Bahkan ada anak yang ketika ditanya sekolah dimana, dia (anak-red) menangis, ini artinya anak tersebut masih ingin bersekolah,� ungkap Marliza.
Selain untuk anak putus sekolah, kata dia, kegiatan Wahana Edukasi Masyarakat ini juga terbuka untuk umum, �kita bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, sehingga setiap hari Jumat, kita siapkan dua unit kendaraan perpustakaan dengan berbagai buku sehingga masyarakat umum yang kebetulan berada di taman Nukila juga bisa memanfaatkan buku bacaan yang disediakan,� tambah Marliza yang juga istri Sekretaris Kota (Sekot) Ternate.
Berdasarkan hasil pendataan pihak DWP bidang pendidikan, para peserta didik kegiatan Wahana Edukasi Masyarakat, merupakan anak-anak putus sekolah, yang juga bekerja sebagai penjual tas keliling di pasar dan sebagian lagi berprofesi sebagai penjaga motor dengan kardus yang biasa beroperasi di depan-depan pertokoan.
Kedepannya, kata Marliza, pihaknya akan mengupayakan agar anak-anak putus sekolah tadi, bisa kembali mengenyam pendidikan, "itu yang menjadi perhatian kami, kami akan mengupayakan menyekolahkan kembali, karena usia mereka rata-rata SD sampai SMP," pungkasnya. (thy(red)