TOBELO, OT � Berbagai upaya terus dilakukan sejumlah pihak untuk menangkal bahaya radikalisme, terorisme, sekularisme, komunisme dan paham lainnya, yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI.
Salah satu upaya yang dilakukan Kodim 1508 Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara (Malut) adalah diskusi dan sosialisasi bersama Pemkab Halut, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pemuda, yang dipusatkan di aula Makodim 1508/Tobelo pada Sabtu (8/7/2017).
Diskusi dan sosialisasi yang dihadiri, Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin Budi Saputra, Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf Robi Manuel, Ketua MUI Halut Djaksa Samaun, para Danramil jajaran Kodim 1508/Tobelo, swjumlah pejabat di lingkungan Polres Halut, unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin Budi Saputra, menyampaikan, penghargaan dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam diskusi dan sosialisasi yang digagas oleh Kodim 1508/Tobelo.
"Saya harapkan dengan pelaksanaan diskusi ini para rekan-rekan bisa memberikan saran dan tanggapan tentang paham radikalisme," kata Dandim dalam sambutannya.
Sementara itu, dalam pemaparan materi Dandim menyatakan, paham radikalisme ISIS yang sudah mendunia bertujuan menguasai dan merubah paham-paham yang dikehendaki kelompok tersebut.
"Indonesia memiliki keberagaman suku, adat, etnik, ras untuk memerdekakan Negera kita ini. Paham komunis dari dahulu sampai sekarang masih eksis untuk memperjuangkan paham-pahamnya di Indonesia," tutur Dandim.
Menurutnya, bangsa Indonesia sudah diadu domba oleh kelompok berkepentingan dengan agama untuk merongrong keutuhan NKRI.
ISIS, kata Dandim tidak sama dengan Islam, �Islam mengajarkan kebaikan bukan kejahatan atau tindakan yang tidak bermoral,� tutur Dandim di hadapan peserta diskusi.
"Kepada rekan-rekan yang ada pada saat ini saya harapkan untuk bisa melaporkan kepada aparat, agar paham paham yang mereka jalankan tidak beredar di negara kita ini, serta gelagat- gelagat masyarakat yang mencurigakan tolong dilaporkan," pintanya.
"Harus mewaspadai provokator yang yang dapat menimbulkan konflik sesama kita sendiri," pungkas Dandim.
Usai berdiskusi, acara dilanjutkan dengan penandatanganan pernyataan sikap menolak ajaran/faham radikal, teroris, sekuler, komunis dan faham lainnya yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 oleh tokoh tokoh agama yang disaksikan oleh Dandim, Ketua MUI Halut, mewakili Kapolres Halut, pihak Pemda yang diwakili oleh Kesbangpol dan Linmas Pemda Halut. (ds)<(red)