TERNATE, OT - Dinas Pemuda dan Olahrga (Dispora) Maluku Utara (Malut) diduga mengutak-atik hasil seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.
Dugaan itu mencuat setelah salah satu peserta Paskibraka nasional asal Kota Ternate, Nanda Maulidiya yang sebelumnya dinyatakan lolos kemudian secara mengejutkan dianulir.
Mirisnya, pencoratan Nanda dilakukan dua hari jelang pemanggilan Diklat Paskibraka tingakat nasional pada 15-23 Juli 2023 di Jakarta. Nama Nanda kemudian digantikan salah satu peserta cadangan dari Kabupaten Halmahera Utara, Muftafia Asmar Badarab, siswi SMA Negeri 1 Halut.
Sebelumnya, Nanda dinyataka lulus seleski Paskibraka tingkat nasional wilayah Maluku Utara pada 16 Mei 2023 lalu saat acara penutupan seleksi pembentukan tingkat Nasional dan Provinsi di di hotel Bolote Sofifi.
Pasca pengumuman seleksi, siswi SMA N8 Ternate itu kemudian dipanggil mengikuti pemeriksaan Medical Cheek Up (MCU) pada 15-17 Juni 2023, hasilnya dinyatakan memenuhi syarat calon Paskibraka nasional. Namun, pada 13 Juli 2023 MCU Nanda dibatalkan.
Ayah Nanda, Risal Ambullah ditemui jurnalis media ini mengaku sangat kecewa dan merasa terzolimi dengan keputusan yang diambil BPIP dan Dispora Provinsi Malut.
Menurut Risal, seharusnya tes MCU sudah dilakukan sebelum diterbitkan surat keputusan. Karena sesuai juknis, MCU juga masuk dalam tahapan seleksi.
“Kenapa tahapan seleski (tes MCU) tidak dilakukan dulu sebelum pembacaan SK. Kalau pada tahapan seleski MCU anak kami tidak lolos, tidak masalah. Tapi kenapa surat keputusan sudah dibacakan, baru dilakukan MCU. Ada apa?,” tanya Risal saat ditemui di kediamannya di Ternate, (15/7/2023).
“Atau sebelum itu ada surat pembatalan dulu, ternyata BPIP menganjurkan tes MCU dulu baru dibacakan surat keputusan, ini kan tidak ada. Kenapa ber-ubah lagi, dan yang berangkat itu yang cadangan,” sambungnya.
BACA JUGA : Satu Putri Terbaik Kota Ternate, Terpilih ke Paskibraka Nasional
Risal juga menyebut rentan waktu yang disampaikan pembatalan anaknya mengikuti Diklat nasional sangat mempet, karena surat dari BPIP diterimpa pada Kamis, 13 Juli 2023, pukul 18.30 WIT.
Menurutnya, hal itu mengidikasikan ada intervensi kuat dari pihak-pihak yang tidak menginginkan anaknya mewakili Kota Ternate dan Maluku Utara di tingkat Nasional.
Dia megakui sejauh ini belum mendapat konfirmasi langsung dari Dispora Malut. Hanya menerima surat pembatalan dari BPIP yeng menyebutkan anaknya, Nanda dianulir karena tedapat minus pada mata dengan ukuran 20/80 dan pemeriksaan THT ditemukan Tonsil T2-T2.
Sementara, Hasna ibu Nanda, mengaku mental anaknya saat ini benar-benar terpukul akibat dari keputusan tersebut.
“Saya tidak bissa lihat mental anak saya begini. Saya bilang ke dia; nak mending saya yang sakit kamu jangan nak,” ujarnya dengan nada pilu.
(fight)